1
Kesehatan Parenting

17 Faktor Risiko Ini Memicu Anda Melahirkan Bayi Prematur

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Usia kehamilan merupakan salah satu hal yang dapat memengaruhi kelangsungan hidup janin dan kualitas hidupnya. Umumnya kehamilan disebut cukup bulan bila berlangsung antara 37- 41 minggu di hitung dari hari pertama siklus haid terakhir pada siklus 28 hari. Sedangkan persalinan yang terjadi sebelum usia kandungan mencapai 37 minggu disebut dengan persalinan prematur. Jumlah kelahiran prematur menurut WHO diperkirakan 15 juta setiap tahun didunia.

 

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan Bumil lebih berisiko melahirkan bayi prematur. Bila Bumil mengalami salah satu dari kondisi ini, maka konsultasikan segera ke Bidan atau Dokter agar kandungan dapat dipantau terus dan mendapat penanganan yang tepat.

 

Berikut 17 faktor yang  membuat Ibu berisiko prematur:

1.Mengalami masalah kehamilan, seperti preeklamsia, diabetes, dan masalah plasenta.

2.Mengalami infeksi vagina karena bakteri atau jamur atau infeksi rahim.

3.Hamil anak kembar.

webinar umroh.com

4.Jarak kehamilan sekarang dengan kehamilan sebelumnya sangat dekat.

5.Ibu hamil yang berusia > 35 tahun lebih berisiko.

6.Ibu hamil merokok atau minum alkohol.

7.Riwayat persalinan dini.

8.Bayi mengalami cacat lahir.

9.Mengalami masalah struktural pada serviks atau rahim.

10.Ibu hamil mengalami stres fisik yang ekstrim.

11.Riwayat keluarga. Misalnya ibu yang dulunya dilahirkan prematur berisiko melahirkan anak prematur.

12.Mengalami infeksi vagina karena bakteri, jamur, atau infeksi rahim.

13.Ibu hamil memiliki riwayat keguguran

14.Kehamilan > 4 anak.

15.Sebelumnya melahirkan bayi prematur.

16.Penambahan berat badan saat hamil <9 kg.

17.Selaput ketuban pecah <37 minggu usia kehamilan

 

Berbagai masalah dapat ditimbulkan oleh kelahiran prematur. Bayi prematur mempunyai risiko kematian lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang lahir cukup bulan. Hal ini disebabkan mereka mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan kehidupan di luar rahim akibat ketidakmatangan sistem organ tubuhnya. Masalah lain yang dapat timbul akibat kelahiran prematur adalah masalah perkembangan neurologi yang bervariasi dari gangguan neurologis berat, seperti kebutaan, gangguan penglihatan, dan tuli. Kelahiran prematur juga dapat mengakibatkan gangguan yang lebih ringan seperti kelainan perilaku, kesulitan belajar dan berbahasa, gangguan konsentrasi/atensi dan hiperaktif. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Selain itu, perawatan bayi prematur juga membutuhkan teknologi kedokteran canggih dan mahal.

 

Permasalahan yang terjadi pada persalinan prematur bukan saja pada kematian perinatal, bayi yang lahir sebelum waktunya ini memerlukan perawatan khusus dan mempunyai risiko lebih besar terhadap kelainan atau masalah kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Indikasi komplikasi kehamilan dapat dideteksi lebih dini jika ibu melakukan pemeriksaan kehamilan di masa awal kehamilan dan melakukannya secara rutin. Maka dari itu penting sekali bagi Bumil untuk terus memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan agar dpat terpantau secara terus menerus kondisi dari janin yang dikandung. Sehingga bila terjadi suatu hal, dapat dideteksi secara dini dan segera mendapat penanganan.

 

Nah, untuk meminimalisir risiko prematur, Bumil dapat menerapkan pola hidup sehat selama hamil dan kurangi stres. Jangan lupa minta keluarga untuk tetap memberikan semangat dan dukungannya selama kehamilan maupun persalinan.