Oman adalah salah satu negara di Timur Tengah yang memiliki banyak atraksi wisata. Pantai yang indah, benteng dengan arsitektur antik, warga yang ramah, dan sebagainya. Itulah yang membuat banyak wisatawan mancanegara yang memilih Oman sebagai destinasi wisata.
Berkunjung untuk berwisata ke negara lain berarti harus siap berhadapan dengan kebudayaan yang berbeda. Sebagai pendatang, sudah seharusnya kita menghormati budaya dan norma setempat. Begitu pula dengan Oman. Negara dengan ibukota Muscat itu juga memiliki norma tersendiri yang sebaiknya tidak dilanggar oleh wisatawan.
Jika kamu berkunjung ke Oman, jangan melakukan hal di bawah ini, ya.
Memakai Pakaian yang Tidak Sopan dan Pendek
Warga lokal Oman adalah orang yang menjunjung tinggi kesopanan. Bagi warga Barat, mungkin Oman akan dinilai konservatif. Akan tetapi, kita bisa memahami peraturan tersebut karena kebanyakan warga Oman adalah muslim. Karena itu, nilai-nilai dan budaya yang dipegang juga banyak berkaitan dengan norma-norma agama Islam. Wajar jika mereka tidak memperbolehkan wisatawan memakai pakaian yang terlalu pendek dan memperlihatkan aurat.
Warga Oman sendiri memiliki pakaian tradisional untuk pria. Pakaian yang diswbug Dishdasha ini berupa jubah panjang. Dishdasha biasanya berwarna putih, namun ada juga warna-warna lainnya. Pria-pria di Oman juga biasanya memakai sandal jepit dan kumah. Kumah adalah topi tradisional yang banyak dipakai pria Oman. Bentuknya seperti peci dengan ujunh depan yang meruncing. Sedangkan wanita Oman biasanya menggunakan gamis atau jubah yang warnanya sesuai dengan warna hijabnya. Kebanyakan wanita di sana suka memakai abaya berwarna hitam.
Sebagai pendatang, wisatawan diperbolehkan memakai pakaian tradisional. Namun hal ini tidak diharuskan. Hal yang harus kita perhatikan adalah menghormati nilai-nilai konservatif yang ada di negara tersebut.
Orang-orang Oman biasanya tidak menyukai melihat pengunjung yang memakai pakaian yang memperlihatkan aurat terbuka. Mereka juga tidak senang kalau anak-anak mereka melihatnyanya. Wisatawan wanita juga sangat disarankan untuk tidak memakai bikini saat berada di pantai.
Jangan Tertawa atau Berbicara dengan Kras di Jalan
Warga Oman adalah orang-orang yang sangat ramah dan hangat. Mereka senang bercakap-cakap dengan orang-orang yang baru. Mereka juga memiliki tempat khusus yang bernama majilis atau Sabla. Tempat ini adalah ruangan yang mereka gunakan untuk berkumpul bersama dan berbagi cerita. Mereka membicarakan mengenai berita, baik berita gembjira atau berita yang tidak mengenakkaa. Karenanya, bicara dengan keras di jalanan sangat jarang mereka lakukan karena dianggap bisa mengganggu tetangga dan orang-orang tua.
Bahkan ketika ada perayaan, misalnya perayaan pernikahan, orang-orang tidak akan membuat keramaian yang mengganggu banyak orang, misalnya menutup jalan untuk mengadakan acara juga bukan hal yang biasa mereka lakukan. Hal ini dilakukan karena mereka sangat menjaga kedamaian dan ketenangan di dalam negeri. Selain itu, hal tersebut merupakan cara mereka menghormati satu sama lain. Pendatang juga diharapkan melakukan hal yang sama, dengan tidak membuat keributan di jalan atau di rumah-rumah di Oman.
Jangan Menjelek-Jelekkan Tradisi Oman
Oman memiliki banyak budaya dan tradisi yang unik sebagai warisan budaya. Sama seperti kita, warga Oman juga sangat bangga dengan pencapaian dan perjuangan yang mereka untuk membangun kembali negaranya di bawah pemerintahan Sultan Qaboos. Karenanya, pendatang sangat tidak diperkenankan mengejek pemimpin atau sejarah yang ada di Oman.
Warga Oman juga mengembangkan kebiasaan dan tradisi yang mencerminkan kepercayaan mereka, seperti pakaian, keramahan dan moral. Aturan tersebut mencerminkan kepribadian dan karakter yang unik dan original dari warga Oman. Karena itu, wisatawan harus menghargai dan menghormatinya.