Tauhid adalah keyakinan bahwa hanya Allah-lah yang berkuasa dalam kehidupan manusia. Memahami tentang Tauhid akan membuat hidup seorang manusia menjadi lebih lapang dan lebih ikhlas, berserah kepada Allah SWT. Pendidikan mengenai Tauhid harus diajarkan kepada anak sejak dini. Karena itu, peran orang tua sangat besar bagi anak dalam menanamkan tauhid pada mereka. Di bawah ini adalah empat langkah untuk mengajarkan tauhid pada anak.
Langkah Pertama : dengan Menghafalkan
Bimbing anak agar hafal tentang siapa Tuhan yang menciptakan dan memeliharanya. Orang tua bisa menuntun anak untuk menghafalkan kalimat yang menunjukkan keyakinan terhadap keesaan Allah. Misalnya menuntun anak dengan ceria untuk menghafal, “Allah adalah Tuhanku”, dan “Muhammad Rasulku”. Metode ini dilakukan dengan berulang-ulang, sampai anak benar-benar hafal. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan bertanya, “Siapa Tuhanmu?” atau “siapa Rasulmu?”.
Langkah Kedua: dengan Memahamkannya
Setelah anak hafal dan mengenal Allah dan Rasulullah, bantu ia untuk memahami kebaikan Allah. Misalnya dengan menjelaskan bahwa kita diciptakan oleh Allah, Allah yang memberi kita rizki, Allah yang mengijinkan kita bernafas, dan Allah yang menciptakan bumi dengan oksigen yang bisa kita hirup, dan sebagainya.
Ulang-ulang konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua bisa memasukkannya saat melakukan percakapan dengan anak. Misalnya ketika berjalan-jalan di taman, orang tua bertanya, “Siapa yang menciptakan tumbuhan ini?”, “Siapa yang menciptakan burung itu?”. Ajak anak bicara tentang Allah, sehingga ia paham bahwa Allah-lah yang berkuasa dan memelihara kita di dunia.
Langkah Ketiga : dengan Mengenalkan Ritual Ibadah
Kenalkan anak pada ibadah-ibadah yang disukai Allah .Jelaskan pada mereka bahwa Allah menyukai jika hambaNya melakukan ibadah-ibadah seperti sholat, mengaji, memahami arti Al Qur’an, menuntut ilmu di majelis, bersedekah, membantu orang lain, dan sebagainya.
Buat ia paham bahwa melakukan ibadah yang disukai Allah sangat penting agar kita mendapatkan ridho dan cinta Allah. Ridho dan cinta Allah inilah yang akan membuat manusia hidup bahagia di dunia dan akhirat. Sampaikan konsep tersebut berulang-ulang kepada anak, sehingga ia melakukan ibadah dengan senang hati karena mengharap ridho dari Allah SWT.
Langkah Keempat : Mengenalkan Hal-Hal yang Dibenci Allah
Setelah anak memahami tentang kekuasaan Allah dan ibadah-ibadah yang disukai Allah, kenalkan juga tentang hal-hal yang tidak disukai Allah SWT. Misalnya meninggalkan sholat, berbicara kasar kepada orang tua dan orang lain, berbuat tidak jujur, menyakiti orang lain, dan sebagainya. Jelaskan pada anak bahwa Allah juga akan berkuasa memberikan hukuman, sebagaimana Allah berkuasa memberikan rezeki, pahala, dan surga kepada hamba yang dicintaiNya.
Langkah Kelima : Menanamkan Keyakinan
Keyakinan tentang keesaan Allah bisa ditanamkan kepada anak ketika mereka menginginkan sesuatu. Ajarkan kepada mereka bahwa segala benda atau makanan yang ia nikmati merupakan rezeki dari Allah, dan bukan dari kemampuan orang tuanya. Karena itu, ketika anak menginginkan sesuatu, hal pertama yang harus ia lakukan adalah berdoa kepada Allah.
Setelah berdoa, bantu anak untuk melakukan ikhtiar untuk mencapainya. Misalnya ketika Ia menginginkan mainan, suruh ia untuk berdoa kepada Allah, kemudian melakukan ikhtiar dengan dengan menabung dan bersedekah. Minta ia untuk menunggu bagaimana Allah akan menjawab doa-doanya. Ketika Allah menjawab doa anak dengan caraNya, mereka akan paham bahwa memang hanya Allah yang berkuasa dalam kehidupan manusia.