Hati adalah pusat dari kehidupan manusia. Jika sebuah hati baik, maka akan baik pula kehidupan pemiliknya. Karena itu, kita harus menjaga agar hati senantiasa sehat dan bersih. Jangan biarkan racun-racun menguasai hati sehingga membuatnya rusak.
Ini adalah 4 macam hal yang bisa menjadi racun bagi hati.
- Banyak Berbicara Hal yang Tidak Perlu
Keimanan seseorang bisa tampak dari apa yang keluar dari lisannya. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda bahwa “barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam”.
Ketika seseorang tidak bisa mengontrol lisannya, maka syetan akan menyesatkannya dari segala penjuru. Masih dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairoh bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan sebuah pembicaraan yang jelas (Ia anggap biasa) ternyata hal itu membuat ia tergelincir ke dalam api neraka lebih jauh daripada jarak timur dan barat”.
Karena itu agar hati kita tetap terjaga, hendaknya kita selalu menjaga agar mengucapkan hal-hal yang bermanfaat saja. Jangan sampai hati kita menjadi kotor dan mendapat bencana. Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Ibnu Majah, Al Hakim, dan Ad Darimi, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “bencana yang paling ringan yaitu berbicara tentang sesuatu yang tidak berfaedah”.
- Tidak Menjaga Pandangan
Iman seseorang juga bisa dilihat dari cara ia menjaga pandangan. Ketika seseorang berlebihan memandang sesuatu, maka syetan akan menimbulkan anggapan indah terhadap apa yang dipandangnya. Selanjutnya, hatinya akan bertaut pada keindahan yang dilihatnya itu, sehingga membuat seseorang berpaling dari iman. Seseorang yang berlebihan dalam memandang akan membuat hatinya lalai mengingat Allah, serta mudah mengikuti hawa nafsu. Inilah yang kemudian membuat semua aspek kehidupannya kacau.
Seseorang yang menjaga pandangannya, senantiasa mengisi hatinya dengan perasaan diawasi oleh Allah, dan hanya mengkonsumsi yang halal, maka akan memiliki hati yang bersih.
- Makan Berlebihan
Para ulama menyebutkan bahwa sedikit makan bisa melembutkan hati, menguatkan pikiran, melemahkan hawa nafsu dan sifat marah. Kebalikannya, jika seseorang makan berlebihan, maka ia akan memiliki hati yang keras, tertutup oleh nafsu, yang kemudian memicu munculnya nafsu-nafsu lain. Seperti nafsu dari kemaluan, atau kecenderungan terhadap harta benda. dalam surat al-a’raf ayat 31 Allah berfirman, “Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
Selain mengotori hati, nafsu yang datang karena makan berlebihan akan membuat seseorang malas menggerakan tubuh untuk beribadah.
Sebaiknya, kita meniru Rasulullah yang sederhana dalam soal makan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Aisyah berkata bahwa “sejak masuk Madinah, keluarga Rasulullah belum pernah merasa kenyang oleh roti gandum selama 3 hari berturut-turut sampai beliau wafat”.
- Berteman dengan Orang yang Tidak Baik
Dalam memilih sahabat atau teman, seharusnya kita bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Teman-teman yang baik akan membuat kita senantiasa ingat pada Allah. Mereka akan selalu mengingatkan agar kita berada di jalan yang benar. Sementara teman-teman yang buruk akan mempengaruhi kita untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah.
Pengaruh pergaulan sangat kuat bagi karakter seseorang. Karena itu, bergaul dengan orang-orang yang buruk bisa menjadi racun bagi hati kita. Teman-teman yang buruk cenderung tidak memperdulikan apa yang halal dan haram. Terlalu sering bergaul dengan mereka akan membuat kita terpengaruh.
Sebagaimana sabda Rasulullah, bahwa “seseorang itu mengikuti agama sahabatnya”. Maka hendaklah kalian perhatikan siapa sahabat kalian”. Mohonlah kepada Allah agar selalu dikaruniai rezeki berupa teman-teman yang sholeh. Mereka yang baik dan sholeh akan senantiasa mengingatkan agar tetap berada di jalan Allah SWT.