1
Motivasi

4 Tantangan Bagi Kamu yang Ingin Hidup Minimalis

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Hidup minimalis adalah gaya hidup yang mulai banyak diterapkan oleh masyarakat modern saat ini. Terinspirasi dari budaya orang Jepang, gaya hidup minimalis membuat hidup menjadi lebih berkualitas.

Kita hanya perlu menyimpan barang-barang yang benar-benar bermanfaat. Ruangan di rumah menjadi lebih lapang dan lega. Inilah yang membuat level stress menurun, dan kita tidak perlu merawat barang-barang yang menumpuk.

Akan tetapi, menerapkan gaya hidup minimalis ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada hal-hal yang harus ditaklukan sebelum kita benar-benar berhasil menerapkan gaya hidup ini. Di bawah ini, adalah 4 tantangan yang harus dihadapi oleh seseorang yang ingin menerapkan gaya hidup minimalis.

  1. Tidak Tahu Harus Mulai dari Mana

Sekian lama hidup dengan tumpukan barang, membuatmu bingung harus mulai dari mana. Tenang, kamu tidak sendiri. Sebagian besar orang yang memutuskan untuk memulai hidup minimalis merasa tidak tahu harus memulai dari mana. Begitu banyak barang-barang yang disimpan, dan sepertinya semua berguna.

  1. Meyakinkan Orang Rumah

Hidup minimalis memang harus dimulai dari diri sendiri. Akan tetapi, jika ingin merasakan efek menyeluruh, maka seisi rumah harus mempraktekkan nilai minimalis yang sama.

Jika memang hal tersebut yang diinginkan, maka tantangan selanjutnya adalah meyakinkan orang di rumah untuk mulai menerapkan hidup minimalis. Karena tidak semua orang memiliki pemikiran dan pemahaman yang sama, tentunya kita harus menyampaikannya secara perlahan. Memang akan membutuhkan kesabaran untuk meyakinkan enaknya hidup tanpa dikelilingi tumpukan barang.

Mulailah dengan menunjukkan betapa nyamannya kamarmu yang ditata secara minimalis. Tunjukkan nikmatnya hidup minimalis, tanpa harus memaksakan kehendak kita. Perlahan, jika memang orang rumah merasakan manfaat hidup minimalis, mereka akan tertarik untuk menirunya.

  1. Perasaan Berdosa

Di antara barang-barang yang disimpan, tentu ada barang-barang yang berarti bagi kita. Bisa jadi barang tersebut merupakan benda dengan kenangan tertentu, barang pemberian teman, atau barang mahal yang kita beli dengan susah payah.

webinar umroh.com

Akan tetapi, jika keinginanmu untuk hidup minimalis sangat kuat, cobalah untuk sedikit demi sedikit memilih barang yang sebenarnya tidak kamu perlukan. Perasaan berdosa pasti ada, namun kita bisa mengukur, mana yang lebih besar. Keinginan untuk hidup nyaman dengan gaya minimalis, atau perasaan sayang dengan barang-barang yang kita simpan.

Kita bisa, kok, tetap menyimpan beberapa benda yang berarti tanpa harus membuangnya. Namun, ingatlah untuk tidak berlebihan hingga memenuhi tempat penyimpanan.

  1. Mengendalikan Diri dari Sifat Konsumerisme

Salah satu penyebab ruangan kita jadi sumpek dan penuh barang adalah kebiasaan membeli barang. Sayangnya, tidak semua barang yang kita beli akhirnya benar-benar kita manfaatkan. Karena itu, mengendalikan diri dari sifat konsumerisme juga menjadi tantangan bagi kita yang ingin memulai gaya hidup minimalis.

Cara untuk mencegah kebiasaan membeli barang adalah berhenti berpikir bahwa belanja bisa menghilangkan stress. Tanpa disadari, barang-barang yang kita beli saat stress sebenarnya tidak memiliki peran dan manfaat besar dalam hidup kita. Akhirnya barang tersebut lebih sering teronggok dan tidak terpakai. Karena itu, belajarlah untuk menyalurkan emosi ke hal lain yang lebih bermanfaat.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.