Ketika diciptakan di dunia, manusia tidak dilepas begitu saja oleh Allah. Dengan kasih sayangNya, Allah memberikan hidayah kepada setiap manusia yang lahir dan hidup di bumi.
Para ulama berpendapat bahwa hidayah merupakan bentuk kesadaran seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Karena itulah seseorang yang hidup sangat memerlukan Hidayah agar tidak salah jalan.
Hidayah yang kita butuhkan tersebut hanya bisa datang dari Allah. Hidayah yang diberikan kepada manusia merupakan salah satu bukti kekuasaan Allah. Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendakiNya, sebagaimana tertuang dalam surat Al Qasas ayat 56, Allah SWT berfirman, “Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
Ada beragam tingkatan hidayah yang diterima manusia. Disampaikan oleh K.H. Abdullah Gymnastiar dalam salah satu kajian, ada empat tingkatan hidayah yang diberikan kepada manusia.
Insting dari Allah saat Manusia Lahir
Hidayah pada tingkat pertama berupa insting yang Allah berikan ketika manusia pertama kali keluar dari kandungan. Saat itu, ada satu hidayah yang diberikan oleh Allah, yaitu insting menangis.
Kalau dipikir-pikir, sebenarnya tidak ada yang mengajari kita menangis saat masih bayi. Tangisan tersebut diturunkan oleh Allah sebagai sarana komunikasi bagi bayi. Tangisan merupakan petunjuk agar kehidupan manusia menjadi lebih baik. Ketika bayi merasa sakit, kedinginan, kelaparan, atau ingin agar kebutuhan lainnya terpenuhi, bayi akan menangis.
Panca Indra yang Diberikan Allah
Panca indra yang kita miliki juga merupakan Hidayah dari Allah. Dengan panca indra tersebut, manusia mampu melihat, mendengar, merasakan, mengecap, dan mencium. Lewat panca indra, segala informasi dan stimulus dari luar bisa diterima, termasuk petunjuk petunjuk dari Allah.
Dari petunjuk yang paling dasar, misalnya dengan mata, kita bisa menghindar dari jalanan yang rusak dan berbahaya, refleks menghindar ketika mendengar suara dentuman di dekat kita, dan sebagainya. Hingga menjadi jalan masuk bagi hidayah Allah untuk memperkuat keimanan. Misalnya telinga untuk mendengar adzan, mata untuk membaca Al Qur’an, dan sebagainya.
Akal yang Diberikan kepada Manusia
Dengan akal, manusia bisa memilih mana yang benar dan mana yang salah. Akal berfungsi untuk memproses informasi, sehingga kita bisa menentukan pilihan dan menilai hal-hal yang kita hadapi.
Akal inilah juga yang membedakan manusia dengan makhluk lain, misalnya dengan hewan. Hewan diberi perasaan, namun tidak diberi akal. Karena itulah hewan tidak bisa memahami nilai-nilai yang menjadi dasar baik dan buruknya sesuatu.
Dengan akal yang dianugerahkan pada manusia, kita bisa mencerna dan berpikir tentang kekuasaan Allah. Misalnya dengan melihat bumi, kita berpikir siapa yang menciptakan bumi, siapa yang mengatur alam semesta, dan sebagainya. Seseorang yang akalnya bekerja dengan baik akan mudah mengenal Rabb yang menciptakannya.
Hidayah Berupa Agama
Hidayah ini merupakan hidayah tertinggi bagi manusia. Hidayah berupa agama maksudnya adalah kenikmatan iman Islam dan ihsan. Banyak orang diberi hidayah akal sehingga memiliki kecerdasan yang tinggi, namun tidak semua memiliki hidayah ini. Hidayah inilah yang akan membuat hidup menjadi lebih baik di dunia maupun di akhirat.