1
Motivasi Muslim Lifestyle Tips

5 Pilar Yang Meningkatkan Kerendahan Hati Kita

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Ketika saya mulai mempraktikkan Islam dengan lebih baik, saya menyadari bahwa jebakan yang berbahaya adalah kesombongan. Ini pertama kali terlihat bagi saya karena pengamatan. Itu tidak menyenangkan, melihat seseorang yang religius dan kemudian menyadari bahwa mereka meremehkan orang lain karena itu.

Itu juga membuat saya memandang diri saya dengan baik dan berpikir apakah saya berada di kapal yang sama. Dan ini sedikit menakutkan, karena saya menemukan itu tidak mudah dilakukan. Ini sulit, mencoba mengevaluasi diri sendiri dan menemukan kekurangan. Sebagian dari diri saya — nafs saya, mungkin — berkata, “Tidak perlu! Anda baik-baik saja! “Ini juga bisa menjadi bisikan Setan.

Jadi mengapa saya melanjutkan? Mengapa repot-repot melawan pikiran-pikiran yang menarik yang menyuruh saya untuk terus berjalan seperti saya, daripada mencari kesombongan? Itu datang di hadits ini yang meyakinkan saya tentang beratnya dosa ini:

Nabi Muhammad (saw) berkata:Tidak seorang pun yang memiliki bobot benih kesombongan di dalam hatinya akan memasuki Surga.

Seseorang berkata:
“Tapi seorang pria suka memiliki pakaian dan sepatu yang indah.”

Nabi berkata:
Allah itu indah, dan Dia mencintai keindahan. Arogansi berarti menolak kebenaran dan memandang rendah orang. (Sahih Muslim)

Jadi, saya menyadari bahwa ini bukan masalah tertawa. Menjadi rendah hati pada dasarnya adalah persyaratan bagi agama kita. Dan betapa indahnya agama ini. Ini mengeluarkan yang terbaik dari kita, jika kita mengizinkannya.

Bagi saya, semuanya bermuara pada pemikiran tentang di mana kita mendapatkan hal-hal baik yang kita miliki, apakah itu hal-hal materi atau iman yang kuat. Ini semua adalah berkah dari Allah SWT. Jika Dia memilih demikian, Dia dapat mengambilnya dari kita. Fakta bahwa kita diizinkan untuk menyimpan berkat-berkat ini mengatakan banyak tentang rahmat Tuhan kita, dan tidak ada yang lebih baik tentang status kita dibandingkan dengan orang lain. Allah adalah orang yang memberi dan membimbing.

webinar umroh.com

Ibadah & Kerendahan Hati

Bahkan kelima pilar kami menekankan pentingnya kerendahan hati. Mari kita melihat lebih dekat pada masing-masing, untuk lebih memahami apa artinya ini.

Shahadah

Pilar pertama Islam adalah shahadah (kesaksian iman). Kami menyatakan bahwa kami tidak menyembah dan tidak menaati selain Allah, dan bahwa kami menerima bahwa Nabi Muhammad adalah penyembah dan utusan terakhir-Nya.

Bagi saya, ini adalah bentuk kerendahan hati terbesar. Itu menuntut seseorang untuk menyisihkan kesombongan yang mungkin mereka miliki dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Untuk memutuskan bahwa mereka melepaskan keinginan mereka untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan dan hidup hanya dengan perintah Allah.

Sholat

Pilar kedua adalah sholat (shalat 5 waktu). Shalat sangat penting dalam mengembangkan kerendahan hati karena sekali lagi, kita menyerahkan diri kita kepada Allah lima kali sehari, apa pun yang terjadi. Setiap Muslim di dunia harus sholat lima kali sehari, dan mereka sholat dengan cara yang sama apakah mereka kaya atau miskin. Kami bahkan bersujud kepada Allah untuk menunjukkan bahwa di hadapan-Nya, kami bukan siapa-siapa.

Zakat

Berikutnya adalah zakat (sedekah wajib). Zakat diperlukan dari semua Muslim yang mampu membelinya. Mereka memberi kepada orang miskin dan bahkan tidak menganggapnya sebagai amal, melainkan, hak orang miskin atas mereka.

Ini adalah pengingat lain bahwa apa yang kita miliki bukan benar-benar milik kita — ini adalah berkah dari Allah, yang harus digunakan sesuai dengan yang Dia inginkan. Dia memberi kami kekayaan kami dan memutuskan bahwa setiap Muslim yang memenuhi syarat harus memberikan sebagian darinya kepada mereka yang membutuhkannya. Tentu saja, memberikan sedekah (amal sukarela) sangat bermanfaat dalam Islam, tetapi zakat adalah persyaratan dasar.

Puasa

Rukun Islam keempat adalah puasa di bulan Ramadhan. Umat ​​Muslim di seluruh dunia melakukan apa yang oleh banyak orang dianggap mustahil: mereka berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam, tanpa makanan atau air untuk sebagian besar jam dalam sehari. Hanya beberapa kelompok orang yang dikecualikan dari kewajiban ini karena keadaan di luar kendali mereka, seperti mereka yang sakit, menstruasi, atau bepergian.

Berpuasa di bulan Ramadhan dimaksudkan untuk membantu kita mendapatkan lebih banyak kesadaran-Tuhan dan pengendalian diri, tetapi tidak ada keraguan bahwa itu juga merupakan latihan kerendahan hati. Ini membantu kita berempati dengan mereka yang tidak makan dan minum sepanjang hari, bukan sebagai kewajiban agama, tetapi karena mereka tidak punya pilihan lain.

Haji

Terakhir, ada haji ke Mekah. Haji adalah fenomena indah di mana orang-orang dari semua warna dan latar belakang berkumpul di situs paling suci di Bumi untuk melakukan apa saja selain beribadah dan tunduk kepada Allah. Mereka mengenakan hal yang sama, pakaian minimalis yang pada dasarnya hanya sepasang kain putih (untuk pria) atau baju sederhana (untuk wanita). Mereka semua mengikuti ritual yang sama dan melelahkan diri mereka dalam upaya untuk mematuhi perintah Allah untuk pergi sekali selama hidup mereka (jika mampu). Menurut pendapat saya, melakukan haji adalah puncak dari kerendahan hati dan tidak ada ruang untuk kesombongan di dalamnya.

Ini hanyalah beberapa cara yang membantu Islam menjadi lebih rendah hati dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika pikiran, “Saya lebih baik daripada ini dan itu” pernah terlintas dalam pikiran, kita dapat kembali ke lima pilar. Yang paling penting, kita harus ingat bahwa Allah adalah Penyedia utama dan Dia benar-benar Maha Besar.