1
Parenting

6 Cara Mendidik Anak Tanpa Memukul

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Memukul dijadikan beberapa orang tua untuk mendidik anak. Memang dengan memukul, anak yang merasa kesakitan dan takut seketika akan diam dan menurut. Namun memukul bisa memberi dampak yang tidak baik bagi mental anak. Ia akan tumbuh menjadi seseorang yang rendah diri, atau malah menumbuhkan sikap dendam dan memberontak. Karena itu orangtua sebaiknya menggunakan cara lain untuk mendidik anak.

Dalam mendidik anak, di bawah ini adalah cara alternatif yang bisa kita lakukan agar anak memiliki perilaku baik, tanpa harus memukul.

Tetapkan Peraturan yang Sederhana

Peraturan diberikan orang tua agar anak menjadi disiplin. Namun jika anak sering melanggar sehingga kita harus sering memukulnya, evaluasi lagi peraturan yang kita buat. Mungkin peraturan tersebut terlalu rumit untuk anak seusianya.

Pastikan peraturan yang kita buat sederhana dan bisa dipatuhi anak. Dengan begitu, mereka tidak akan melanggarnya dan kita juga tidak perlu memukul anak.

Berikan Kritik untuk Perilaku yang Perlu Diperbaiki, Bukan untuk Anak

Mengkritik adalah hal yang bisa dilakukan agar anak paham, mana perbuatan yang boleh dilakukan, dan mana yang tidak. Mengkritik memang bisa menjadi alternatif mendidik anak dan mengubah perilakunya.

Namun, hindari mengkritik pribadi anak jika ia melakukan hal yang tidak menyenangkan. Kritiklah perilaku mereka, bukan pribadi mereka. Misalnya ketika anak masih suka sembarangan menaruh barang-barangnya, katakan pada mereka, bahwa perbuatan tersebut tidak boleh dibiasakan.

Hindari mengatakan kritik dengan menunjuk dan menghakimi mereka secara personal. Misalnya berkata, “Kamu itu memang anak yang malas”. Hal tersebut akan melukai perasaan anak, sekaligus membentuk karakter mereka di alam bawah sadar, sesuai dengan sebutan yang sering kita lontarkan.

Berikan Hadiah atas perilaku yang Menyenangkan

Jika anak berperilaku menyenangkan, misalnya bersikap sopan, tidak tantrum ketika diajak berbelanja, dan sebagainya, berikanlah mereka hadiah atau apresiasi atas perilaku baiknya.

webinar umroh.com

Hadiah yang diberikan orang tua tidak harus berupa barang, namun bisa juga berupa pelukan atau kecupan. Dengan begitu, anak jadi tahu perilaku mana yang bisa dipertahankan. Ia akan berusaha melakukannya agar senantiasa mendapatkan apresiasi dari orang tua.

Alihkan Perhatian Mereka

Jika anak yang usianya masih kecil rewel, orang tua yang hilang kesabaran seringkali tergoda untuk memukul anak. Alih-alih memukul, lebih baik cobalah untuk mengalihkan perhatian mereka. Misalnya ketika mereka rewel karena merasa lelah saat berpergian, cobalah untuk mengalihkan perhatian mereka. Orang tua bisa mengalihkan perhatian anak dengan memberinya mainan kesayangan, atau mengajaknya berjalan-jalan sebentar untuk mencari pemandangan yang disukai.

Biarkan Mereka Merasakan Konsekuensi Alami

Terkadang hukuman (apalagi yang berupa hukuman fisik) tidak perlu diberikan kepada anak. Jika ia terus-menerus berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan, biarkan ia merasakan konsekuensi alami dari hal yang ia lakukan.

Orang tua tidak perlu mendidik anak dengan cara memukul. Misalnya ketika ia sulit saat disuruh tidur malam jam karena keasyikan bermain video game, biarkan dia tidur larut malam, walaupun keesokan harinya harus terlambat ke sekolah. Ketika ia merasakan tidak enaknya terlambat di sekolah, misalnya dihukum guru, suatu saat ia akan kapok dan tidak ingin mengulangi perbuatan buruknya lagi.

Berikan Contoh yang Baik

Disadari atau tidak, perbuatan anak adalah cerminan dari perilaku orang tua. Sedikit banyak, anak pasti meniru perbuatan orang tua. Sayangnya kita sering fokus pada perbuatan buruk anak, namun enggan melihat contoh kurang baik yang kita tunjukan. Jika kita ingin anak memiliki perilaku yang baik, berikan contoh yang baik juga. Misalnya ketika anak sering berkata kasar, cobalah untuk memberi contoh cara berkata yang santun kepada mereka.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.