1
Parenting

6 Kebiasaan agar Sukses Mendidik Anak

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Setiap orangtua pasti memiliki cara masing-masing untuk mendidik dan membesarkan anaknya. Perlu diketahui bahwa kemampuan emosional, kemampuan sosial, dan kemampuan intelektual anak ibarat otot. Kemampuan tersebut bisa berkembang, bisa juga melemah tergantung dari cara orangtua melatihnya.

Untuk membesarkan anak yang sukses, dalam arti memiliki kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, dan kecerdasan intelektual yang baik, ada kebiasaan-kebiasaan yang harus dilakukan oleh orang tua. Di bawah ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang harus dilakukan orang tua agar sukses mendidik anak.

Bicara pada Anak

Bercakap-cakap dengan anak-anak memiliki hubungan yang erat dengan perkembangan kecerdasan intelektual anak dan kemampuan membacanya. Sebuah studi menunjukkan bahwa 88% hingga 90% kata-kata yang digunakan anak usia 3 tahun berasal dari kosakata yang sering diucapkan orang tuanya. Semakin sering orang tua bicara pada anak, maka kemampuan kosakata mereka akan semakin meningkat.

Bacakan Cerita kepada Anak

Anak-anak sangat senang jika ada seseorang yang membacakan cerita untuk mereka. Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang orang tuanya membacakan cerita kepadanya, minimal 20 menit selama sehari, memiliki kecerdasan yang lebih baik dibandingkan yang tidak.

Kebiasaan ini akan menunjukkan pengaruh positif pada usia remaja, hingga berpengaruh pada peringkat mereka ketika berada di Sekolah Menengah Atas. Karena itu, semakin awal orang tua memiliki kebiasaan membacakan cerita untuk anak, maka anak akan semakin berkembang. Anak akan lebih mudah meraih peringkat yang baik di sekolah.

Biarkan Anak Bermain

Bermain adalah dunia anak-anak. Bukan hanya untuk bersenang-senang, bermain juga merupakan salah satu sarana untuk belajar banyak hal. Permainan memiliki peranan penting bagi perkembangan kemampuan anak mengeksekusi suatu hal. Fungsi eksekusi pada otaknya akan mendorong otak bekerja mengolah memori, pemahaman akan suatu hal, fleksibilitas terhadap tugas, kemampuan memecahkan masalah, dan kemampuan untuk mengontrol diri sendiri.

Di Finlandia, suatu negara yang memiliki peringkat terbaik untuk sistem pendidikannya, anak-anak diberi waktu 15 menit istirahat setiap 45 menit menerima pelajaran. Selama istirahat, mereka dibiarkan bermain sesuka hati mereka.

Batasi Interaksi Anak dengan Layar Gadget

Jika ingin anak memiliki kemampuan yang lebih, orang tua harus tegas untuk membatasi mereka dari layar gadget. Terlalu banyak interaksi dengan layar gadget, misalnya menonton TV, bermain game, atau bermain smartphone, bisa mengancam kesehatan anak.

webinar umroh.com

Televisi atau layar gadget lainnya juga bisa memenuhi bagian otak yang memproses visual. Inilah yang kemudian akan menghancurkan kreativitas mereka. Semakin banyak waktu anak di depan TV atau gadget, maka anak akan memiliki masalah dalam berkonsentrasi dan belajar di sekolah. Terlebih lagi, anak-anak di bawah usia 2 tahun seharusnya tidak diperbolehkan menonton TV agar otaknya bisa berkembang dengan maksimal.

Biasakan Anak Berkreasi dengan Seni

Ketika anak sering berkegiatan dan berkreasi dengan kegiatan seni, misalnya menggambar, melukis, mewarnai, dan sebagainya, ia akan memiliki kemampuan dan kepercayaan diri untuk menciptakan sesuatu di kemudian hari. Inilah yang akan membuat anak memiliki kemampuan sebagai kreator atau pencipta yang penuh inovasi.

Bercengkrama dan Memanjakan Anak

Biasakan untuk membuat interaksi yang menyenangkan dengan anak. Misalnya lewat sentuhan, ngobrol, tersenyum, bernyanyi bersama, memasak bersama, dan sebagainya. Pokoknya yang membuat anak-anak tersenyum dan gembira menghabiskan waktu bersama anda. Kebiasaan ini akan membentuk dasar bagi anak untuk memiliki kesehatan yang baik, serta membantu otak berkembang dengan baik.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.