1
Motivasi

6 Sifat Negatif Ini Harus Kita Hilangkan

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Sifat dan pola pikir positif harus dimiliki seseorang agar ia mencapai kesuksesan di setiap aspek kehidupannya. Kebalikannya, sifat dan pola pikir negatif harus disingkirkan agar tidak menjadi penghalang dalam mencapai yang diinginkannya.

Orang-orang yang memiliki pola pikir negatif hanya akan membuat dirinya selalu diliputi hal-hal negatif, yang diundang lewat alam bawah sadarnya. Cek sifat-sifat dan pola pikir yang ada dalam dirimu, lalu hilangkan jika kamu menemukan negativitas seperti di bawah ini.

Perfeksionis

Perfeksionis adalah sikap yang tampaknya baik, namun sebaiknya harus dihilangkan. Orang-orang yang perfeksionis cenderung menginginkan kesempurnaan dalam setiap hal. Mulai dari hal-hal yang dikerjakannya, hal-hal yang dikerjakan orang lain, sampai kondisi di sekelilingnya. Padahal kita semua tahu bahwa kesempurnaan hanya milik Allah. Selalu ada hal kecil yang membuat sesuatu menjadi kurang sempurna. Sementara itu, bagi orang yang perfeksionis hal tersebut merupakan hal yang tidak bisa diterima.

Tidak heran orang yang perfeksionis selalu merasakan sesuatu yang hilang dari dirinya. Hal tersebut disebabkan karena ia mencoba untuk mendapatkan sesuatu yang tidak bisa dicapainya: kesempurnaan. Ia ingin kondisi di sekitarnya sempurna, serta ingin agar segala yang ada dalam dirinya sempurna. inilah yang membuat sifat perfeksionis hanya akan membuat kita merasa kurang dari orang lain.

Suka Menghakimi Diri Sendiri dan Orang Lain

Sifat suka menghakimi dan memberikan penilaian, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, adalah sifat negatif yang harus dihilangkan. Ketika seseorang memiliki kecenderungan untuk menghakimi, sebenarnya ia hanya berfokus pada hal negatif. Baik yang tampak pada dirinya, atau yang tampak pada orang lain. Cobalah untuk melihat sesuatu dari sisi positif, sehingga kita lebih bisa menghargai ketimbang menghakimi.

Meragukan Diri Sendiri

Seseorang yang sering ragu terhadap diri sendiri hanya akan membuat hidupnya terhambat. Jika selalu ragu terhadap kemampuan dirinya, seseorang cenderung tidak akan berani untuk mengambil keputusan penting dan keluar dari zona nyaman. Inilah yang membuatnya berada di tempat yang sama dan tidak mengalami kemajuan dalam hidupnya.

Berasumsi tentang Hal Buruk yang Akan Terjadi

Apa yang kita pikirkan akan terjadi pada hidup kita. Jika kita berpikir hal negatif, maka akan banyak hal negatif yang menghampiri kita. Sebaliknya, jika kita selalu berpikir positif (misalnya mengenai kesempatan, potensi, atau kebaikan orang lain), maka hal-hal baik akan menghampiri diri kita.

Hindari kebiasaan yang selalu memikirkan kemungkinan terburuk dalam setiap hal yang kita jalani. Pikiran tentang kemungkinan terburuk hanya akan mengundang keburukan-keburukan datang dalam hidup kita. Belajarlah untuk pasrah pada Allah, sekaligus optimis Allah akan selalu memberikan yang terbaik.

webinar umroh.com

Suka Mengeluh

Orang yang suka mengeluh cenderung melihat hal negatif yang ada di sekelilingnya. Ia tidak bisa melihat hal positif yang telah Allah berikan kepadanya. Dalam pikiran atau ucapannya, ia mudah sekali membicarakan kemalangan-kemalangan yang ia terima.

Padahal kemalangan yang dirasakannya merupakan salah satu bentuk ujian dari Allah. Hal yang harus kita lakukan adalah berdoa, berusaha, dan berharap agar kondisi menjadi lebih baik. Mengeluh hanya akan membuat ujian terasa semakin berat, dan akan membuat hal-hal negatif semakin menghampiri kita.

Keinginan untuk Mengontrol Segalanya

Selalu ingin mengendalikan hal-hal dalam hidup adalah sifat yang harus dihindari. Misalnya mengendalikan hasil ikhtiar, atau mengendalikan orang lain.

Kita memang sering mendengar bahwa kebahagiaan dan kesuksesan ada di tangan kita. Namun tugas kita adalah berikhtiar dan memastikan telah melakukan yang terbaik. Jangan sampai kita ingin mengatur hingga urusan hasil.

Faktanya, sebagai manusia biasa kita tidak bisa mengontrol dan mengendalikan hasil ikhtiar. Semakin besar keinginan untuk mengendalikan, maka rasa stress akan semakin besar. Sama halnya ketika kita ingin mengendalikan orang lain. Tentu rasa stres akan semakin besar karena setiap orang memiliki keinginan dan kemauan yang berbeda dari kita.

Hilangkan keinginan untuk mengendalikan hal yang tidak bisa dikendalikan. Berfokuslah pada hal yang bisa kita kontrol. Misalnya ikhtiar yang kita lakukan, atau perlakuan kita kepada orang lain.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.