1
Motivasi Muslim Lifestyle

6 Tanda Lemahnya Iman

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Iman manusia memang dalam keadaan tidak stabil. Ada kalanya iman terasa naik, sehingga beribadah terasa nikmat. Namun ada waktu-waktu di mana iman sedang turun, yang membuat kita memiliki sifat-sifat yang tidak dikehendaki Allah, seperti 6 tanda di bawah ini.

  1. Tidak Menyesal Berbuat Dosa

Salah satu tanda lemahnya iman adalah berbuat dosa tanpa menyesalinya. Orang yang beriman senantiasa merasa diawasi oleh Allah. Ia percaya bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Adil, sehingga semua dosa dan maksiat akan mendapat balasan dari Allah SWT. Akan tetapi, tidak demikian dengan orang yang imannya lemah. Ia tidak merasakan hal tersebut, bahkan merasa biasa saja setelah melanggar larangan Allah.

  1. Beribadah Tidak dengan Hati

Orang yang imannya lemah bisa dilihat dari cara mereka saat beribadah. Ketika melakukan perintah Allah, ia tidak melakukannya dengan sepenuh hati. Bahkan ada kecenderungan rasa terpaksa atau sekedar gugur kewajiban. Misalnya saat sholat, pikirannya mudah melayang dan mudah dikuasai was-was syetan. Jika ini mulai dirasakan, sangat dianjurkan untuk segera beristighfar dan memohon kuatnya iman kepada Allah.

  1. Hati yang Kaku

Mereka yang imannya kurang akan memiliki hati yang keras. Di dalam hatinya tidak ada kelembutan, sehingga hidayah Allah akan sulit masuk dan diterima. Mereka dengan mudah mengingkari bukti-bukti kekuasaan Allah.

  1. Tidak Terpengaruh dengan Ayat Al Qur’an

Mereka yang memiliki iman akan bergetar hatinya ketika mendengar ayat Al Qur’an dibacakan. Di dalam hati orang yang beriman ada kepercayaan bahwa Al QUr’an adalah kitab yang berisi kalam-kalam Allah. Ketika ia mendengar kalam Allah yang Maha Kuasa dilantunkan, ada getaran dalam hatinya.

Berbeda jika seseorang tidak merasakan getaran apapun saat mendengar Al Qur’an. Ia tidak merasakan getaran iman, atau dalam kondisi parah, ia akan membenci suara Al Qur’an. Jika mengalami gejala seperti ini, sebaiknya segera mencari penanganan yang tepat untuk mengembalikan cahaya iman di dalam hati.

  1. Tidak Sabaran dan Tidak Mudah Memaafkan

Rasulullah bersabda bahwa iman yang utama adalah sabar dan pemaaf. Mereka yang memiliki rasa iman di dalamnya akan mengetahui bahwa segala ujian berasal dari Allah, dan Allah akan bersama orang yang Sabar. Itulah yang membuatnya mudah untuk sabar. Orang yang beriman juga sadar bahwa setiap orang pernah berbuat dosa dan kesalahan, sehingga ia selalu berharap agar Allah memaafkannya. Karena ia ingin Allah memafkannya, maka ia akan dengan mudah memafkan orang lain.

Jika tidak ada rasa iman di dalam diri seseorang, ia tidak akan mengembalikan segala ketidaknyamanan kepada Allah. Ia lebih mengutamakan emosi, karenanya ia sulit bersabar dan memaafkan.

webinar umroh.com
  1. Serakah

Orang yang serakah dan tamak tidak akan pernah merasa cukup dengan pemberian Allah. Mereka yang tamak hatinya mudah menginginkan hal-hal bersifat duniawi, walaupun tidak memahami apa manfaatnya. Sifat ini berasal dari rasa tidak percaya dengan takdir Allah. Mereka yang tamak merasa harus menguasai semua hal bersifat duniawi karena tidak mempercayai kekuatan Allah.

Kebalikan dari sikap tamak adalah Wara’. Sifat ini merupakan sifat mulia dari hamba Allah yang sholeh. Mereka yang memiliki sifat wara’ tidak terlalu terikat dengan dunia. Mereka menerima apa yang Allah berikan kepadanya dan senantiasa bersyukur. Sifat Wara’ akan menghancurkan rasa ingin yang berlebihan.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.