Perkembangan teknologi teknologi dan dunia digital yang semakin pesat memberi banyak pengaruh bagi anak-anak. Pengaruh positifnya, anak bisa mengakses informasi dan pengetahuan yang berguna untuk mengembangkan wawasan mereka. Sisi negatifnya, akan banyak sekali konten konten di dunia maya yang tidak bisa dikendalikan, dan bisa diakses oleh anak-anak. Ini akan membuat mereka mendapat pengaruh buruk darinya.
Pengaruh negatif dunia maya tentu akan membuat orang tua merasa cemas terhadap tumbuh kembang anak. Apalagi melihat maraknya berita-berita negatif tentang dunia digital. Misalnya, anak yang mudah tertipu dengan orang yang baru dikenalnya di dunia maya, atau anak yang memiliki karakter keras karena terlalu banyak mengakses konten-konten kekerasan.
Mendidik anak di era digital memang tidak sama dengan ketika perkembangan teknologi belum sepesat sekarang. Orang tua membutuhkan trik-trik tersendiri agar bisa membentengi anak dari pengaruh negatif dunia digital. Di bawah ini adalah 6 hal yang bisa dilakukan orang tua untuk meminimalisir efek negatif dari dunia digital.
Selalu Berkomunikasi dengan Anak-anak
Untuk mendidik anak di era digital, orang tua harus senantiasa menjaga komunikasi dengan anak. Jangan sampai komunikasi antara orang tua dan anak menjadi renggang.
Teknologi atau gadget memang sangat rentan membuat komunikasi antara orang tua dan anak menjadi renggang. Jika sudah kecanduan, anak akan terlalu sering terpaku pada gadgetnya dan enggan berkomunikasi dengan orang tua. Hal tersebut membuat anak menjadi tidak dekat dengan orang tuanya. Akibatnya jika memiliki keingintahuan terhadap hal tertentu, hal pertama yang akan dituju adalah gadget di tangan mereka. Sementara orang tua tidak bisa mengontrol apa yang akan merek akses di dunia maya.
Utamakan Sikap yang Penuh Kasih Sayang
Mengedepankan kasih sayang adalah kunci untuk mendidik anak di era digital. Jika orang tua selalu menunjukkan sikap yang penuh kasih sayang, anak akan merasa dihargai oleh orang tuanya. Ini akan membuat mereka semakin nyaman berkomunikasi dengan orang tuanya, sehingga tidak terus-menerus terpaku pada gadget.
Tunjukkan kasih sayang ketika berkomunikasi dengan anak. Hindari menghakimi pendapat anak, atau mengutarakan kata-kata yang kasar dan menyakitkan hati. Jika memang ada pemikiran atau perilaku anak yang tidak sesuai norma, maka orang tua harus mengarahkan dengan lembut dan penuh kasih sayang. Jika anak-anak sering menerima kata-kata kasar atau penghakiman dari orang tua, mereka akan semakin enggan berinteraksi dengan orang tua.
Cari Tahu Kegiatan Apa Saja yang Dilakukan Anak
Orang tua harus aktif mencari tahu mencari tahu kegiatan anak. Caranya bisa dilakukan dengan bertanya langsung kepada anak, atau bertanya kepada guru dan teman-temannya. Dengan begitu, orang tua akan mengetahui hal apa yang saat ini sedang dilakukannya, atau disukainya.
Aktif Mencari Tahu Tren yang Ada
Perkembangan teknologi dan digital terjadi dengan sangat cepat. Sebagai orangtua, kita memang dituntut untuk mengikuti perkembangan tersebut. Jika orang tua mengetahui hal terkini yang sedang digandrungi, orang tua akan lebih mudah menyaring konten yang diakses anak.
Orang tua memang dituntut untuk lebih pintar, sehingga bisa mengetahui cara menyaring konten yang diakses anak, serta menyiasati celah-celah yang memungkinkan anak mengakses konten yang melanggar norma. Jika mengetahui ada hal yang mengkhawatirkan, orang tua bisa segera mengarahkan dengan cara yang lembut.
Tunjukkan Konten yang Berkualitas
Beri anak pengetahuan tentang konten-konten apa saja yang boleh diakses dan mana yang tidak. Orang tua juga sangat disarankan mengalihkan kegemaran anak berselancar di dunia maya dengan memberikan akses kepada konten-konten yang positif.
Habiskan Waktu yang Berkualitas dengan Anak
Di tengah kesibukan, sisihkan waktu yang berkualitas dengan anak. Gunakan waktu tersebut untuk berbincang-bincang santai dengan mereka. Orang tua bisa menanyakan aktivitas apa yang sedang disukai anak, atau memasukkan nilai-nilai moral dan agama ketika bercengkrama dengan anak. Ketika dilakukan dengan santai, anak akan lebih mudah menerima pesan-pesan dari orang tua, dibandingkan jika kita menyampaikannya saat keadaan sedang tegang dan emosi.