Uang memang bukan segalanya. Namun, dalam menjalani kehidupan, kita banyak bertemu dengan proses yang melibatkan uang. Begitu dekatnya uang dengan kehidupan kita, ada baiknya jika kita memberikan pendidikan mengenai uang kepada anak. Pendidikan mengenai uang sangat penting agar anak tahu cara menggunakan uang, hingga cara mendapatkannya. Di bawah ini, adalah 7 cara mengajarkan uang kepada anak.
Bermain Pasaran
Anak lebih mudah belajar dengan cara bermain. Selain karena lebih menyenangkan, bermain juga bisa membuat mereka melakukan praktek dengan cara yang mudah diterima. Salah satu cara mengajarkan uang dengan bermain adalah bermain pasaran. Ketika kita kecil, kita sering bermain pasaran, bukan? Ada teman yang berpura-pura menjadi pedagang, dan ada juga yang menjadi pembeli.
Orang tua bisa mengajak anak bermain pasaran, dengan meminta salah satu menjadi penjual dan salah satu lagi akting menjadi pembeli. Buatlah setting yang menyenangkan dan diikuti dengan cerita. Misalnya, “hari ini Ibu ingin memasak sayur bayam. Ibu mau beli dong”. Buat juga uang mainan dari kertas sederhana. Nominal dalam uang mainan tersebut bisa disesuaikan dengan nominal pada uang kertas sungguhan yang beredar.
Mengajak Anak Berbelanja
Berbelanja ke tukang sayur atau ke pasar bisa menjadi salah satu cara efektif mengenalkan anak pada uang. Orang tua bisa melibatkan anak, mulai dari membuat rencana belanja, memilih barang-barang yang mau dibeli, hingga membayar ke penjual atau kasir. Saat anak-anak mengambil barang yang akan dibeli, orang tua bisa menunjukkan harga yang tertera kepada anak. Setiba di kasir, tunjukkan kepada anak harga yang tadi telah dilihat. Anak akan melihat kasir yang akan memberitahu jumlah yang harus kita bayar.
Mengenalkan Nilai Mata Uang
Kenalkan anak pada mata uang yang kita gunakan. Menggunakan mata uang bisa dimulai dari mengenalkan warnanya, mengenalkan nominal, hingga memberitahu barang apa yang bisa dibeli dengan selembar uang tersebut. Pada saat-saat tertentu, orang tua bisa bermain tebak-tebakan kepada anak. Orang tua memberikan barang lengkap dengan harganya, lalu minta anak untuk menebak uang mana yang harus ia serahkan.
Memberi Uang Saku
Ketika anak sudah mulai paham dengan nominal uang, beri dia uang saku untuk pergi ke sekolahnya. Ketika anak-anak sudah memahami nominal uang, serta jenis barang yang bisa dibeli dengan uang tersebut, anak-anak jadi lebih mudah memahami proses transaksi dengan penjual di kehidupan nyata.
Menghadiahkan Celengan
Ajari anak untuk menabung dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya adalah dengan memberikan celengan. Dorong anak untuk menyisihkan sebagian uang sakunya dan memasukkannya ke dalam celengan. Misalnya dengan tidak menuruti segala barang yang ia inginkan, serta meminta ia untuk membelinya sendiri dengan menyisihkan uang saku. Celengan yang kita berikan bisa mengajarkan anak menabung sekaligus melatih kesabarannya.
Mengajarkan Bersedekah
Setelah ia mampu menyisihkan sebagian uang sakunya, ajarkan dia untuk berbagi dan bersedekah. Berikan motivasi anak dan keuntungan yang akan dia dapatkan dari Allah ketika bersedekah. Orang tua bisa menceritakan kisah-kisah tentang keajaiban sedekah kepada anak-anak. Ajarkan juga tentang janji Allah kepada orang yang bersedekah. Jika perlu, ajarkan anak untuk melatih keyakinan kepada Allah dengan memintanya bersedekah dan melihat balasan yang akan Allah berikan.
Ceritakan dari Mana Datangnya Uang
Jangan sampai anak menjadi seseorang yang tahu cara menggunakan uang, namun tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya. Ceritakan dengan bahasa yang sederhana tentang proses datangnya uang. Orang tua bisa menceritakan keseharian di kantor dan kegiatan orang tua untuk mencari nafkah. Dengan begitu, anak akan sadar bahwa dibutuhkan jerih payah untuk memperoleh uang yang ia gunakan. Bantu ia untuk memahami bahwa rizki uang juga dari Allah, dan dibutuhkan jerih payah orang tua dalam mendapatkannya. Jika ia sudah cukup umur, orang tua bisa melatihnya dengan berjualan kecil-kecilan. Dengan begitu, ia akan tahu bahwa menggunakan uang dengan boros adalah hal yang kurang baik.