Baik itu nasi goreng atau rendang yang lezat, setiap resep di Indonesia adalah manifestasi dari sejarah dan budaya bangsa. Memahami hal ini akan membantu Anda menghargai masakan Indonesia yang lezat karena betapa indahnya masakan ini.
Di negara yang begitu kaya akan sejarah dan tradisi seperti Indonesia, makan tidak pernah hanya makan. Tradisi, cerita, dan budaya dimasak dalam setiap resep, menciptakan masakan unik yang disukai banyak orang. Makanan Indonesia adalah produk dari resep kuno bangsa sendiri, disempurnakan oleh pengaruh dari budaya lain yang terlihat di seluruh India, Cina, Timur Tengah dan banyak lagi. Dari asal-usulnya hingga praktik modern, berikut adalah tujuh hal menarik yang tidak Anda ketahui tentang masakan Indonesia.
‘Masakan Indonesia’ terlalu disederhanakan
Sama seperti banyak hal di Indonesia, makanannya juga beragam. Setiap etnis di negara ini memiliki resep unik khusus untuk budaya mereka. Masakan Padang yang populer, misalnya, menggunakan banyak cabai dan rempah-rempah untuk menghangatkan orang, karena mereka tinggal di dataran tinggi yang dingin. Makanan Jawa manis di sisi lain, dipengaruhi oleh kelimpahan produksi gula selama masa kolonial. Selain pengaruh iklim dan sejarah, resep tradisional biasanya menampilkan bahan-bahan asli daerah itu.
Di Indonesia, satu piringan dapat memiliki puluhan versi di seluruh daerah. Sate terkenal, misalnya, memiliki setidaknya 20 resep berbeda yang diadopsi di berbagai daerah, tergantung pada rasa lokal dan ketersediaan bahan. Misalnya, sate lilit Bali menggunakan santan dan serai, bahan-bahan yang tersedia di wilayah tersebut. Sate dari Padang di sisi lain, disiram dengan saus seperti kari khas masakan Padang.
Itu bukan makan asli tanpa nasi
Nasi adalah makanan pokok dalam makanan Indonesia, bahkan makanan yang mengandung karbohidrat seperti mie atau kentang! Bagi banyak orang, makanan seperti roti, sereal, atau bahkan pizza hanya dihitung sebagai makanan ringan, karena mereka tidak dikonsumsi dengan porsi nasi. Orang Indonesia juga menggunakan nasi untuk membuat berbagai makanan penutup, seperti puding nasi yang lezat. Selain beras, beberapa budaya di Indonesia memiliki makanan pokok lainnya seperti singkong, ubi, dan jagung.
Masakan Indonesia dipengaruhi oleh masakan Cina
Makanan Indonesia memiliki banyak pengaruh dalam dirinya sendiri, tetapi imigran Cina berkontribusi banyak dalam membuat masakan Indonesia seperti sekarang ini. Ketika imigran Tionghoa menetap di Indonesia, setiap gelombang kedatangan melihat tradisi dan resepnya berintegrasi dengan budaya lokal. Bahkan nasi goreng yang terkenal diadopsi dari tradisi Cina menggoreng nasi sisa di pagi hari. Banyak hidangan asal Cina di Indonesia telah berasimilasi begitu dalam sehingga banyak orang bahkan tidak menyadari akar mereka. Ini termasuk hidangan makanan jalanan yang populer seperti siomay, bakso bakso, dan bakmi.
Indonesia dan makanan halal
Indonesia adalah rumah bagi populasi Muslim terbesar di dunia, sebuah realitas yang meluas ke bidang makanan. Sejak kedatangan Islam di kepulauan ini, banyak resep tradisional telah dimodifikasi untuk memenuhi prinsip-prinsip halal, paling jelas dengan mengganti daging babi dengan daging lainnya. Saat ini, hidangan babi agak sulit didapat – kecuali di daerah non-Muslim dan Chinatown.
Semuanya terasa lebih enak dengan sambal dan krupuk
Ada puluhan resep sambal (bumbu pedas) yang dikenal di Indonesia. Anda akan mengetahui bahwa masakan di Indonesia menggunakan sambal tertentu untuk membuatnya lengkap. Hal yang sama berlaku untuk krupuk. Sambal dan krupuk dapat datang dengan hidangan yang Anda pesan atau disediakan sebagai bumbu di meja restoran. Orang Indonesia bisa puas dengan makanan yang sangat sederhana asalkan ada sambal dan krupuk untuk menemaninya.
Beberapa resep sambal yang populer termasuk sambal matah Bali dengan cabai segar, serai, dan jeruk nipis; sambal terasi dengan pasta udang favorit lokal; dan sambal kacang, yang menggunakan kacang dan cabai.
Orang Indonesia suka rempah-rempah mereka
Indonesia adalah rumah bagi kepulauan Maluku, yang dikenal sebagai ‘Kepulauan Rempah’ yang dicari oleh negara-negara Eropa abad ke-16. Negara ini dikreditkan dengan memperkenalkan dunia pada permadani rasa dan sensasi baru. Indonesia tetap menjadi salah satu produsen rempah-rempah top dunia, pala, cengkeh, lengkuas, daun pandan, dan lainnya yang dimasukkan ke dalam banyak resep tradisional. Bumbu-bumbu asli ini segera bercampur dengan bumbu lain yang diperkenalkan dari India dan Cina, seperti kunyit, serai, dan daun bawang. Sebuah resep tradisional otentik dapat mendaftar hampir selusin ramuan ramuan dan bumbu untuk membuat satu hidangan, menghasilkan rasa yang luar biasa dan khas yang dicintai oleh banyak orang.
Makan lebih baik bersama
Banyak makanan Indonesia pada awalnya dibuat sebagai hidangan komunal, disajikan selama upacara tradisional, ritual, atau pertemuan. Orang Sunda, misalnya, memiliki tradisi yang disebut ngaliwet, yang dimulai dengan mengumpulkan uang bersama untuk membeli bahan-bahan, diikuti dengan memasak bersama dan kemudian memakan hidangan itu sebagai kelompok, karena bagian-bagian bersama diletakkan di atas satu daun pisang besar. Rasa kebersamaan ini masih merupakan bagian penting dari pengalaman bersantap lokal, apa pun santapan Anda.