Kehidupan berumah tangga tentu tidak lepas dari liku-liku. Banyak yang merasa semakin bahagia setelah berumah tangga, namun ada juga yang merindukan kebahagiaan saat masih melajang. Semuanya memang tidak lepas dari cara setiap pasangan dalam mewujudkan kebahagiaan dalam rumah tangga.
Di bawah ini adalah 7 kebiasaan yang dilakukan pasangan muslim untuk mewujudkan rumah tangga yang bahagia.
Mereka Saling Mencintai Karena Allah
Kunci utama kebahagiaan dalam sebuah hubungan adalah saling menyayangi karena Allah. Pasangan muslim yang berbahagia sangat menyadari hal itu. Karena itu, mereka selalu berusaha memperlakukan pasangannya dengan baik dan penuh cinta, serta saling menghormati karena mengingatnya sebagai perintah Allah SWT dan Rasulullah.
Allah SWT juga selalu mereka libatkan dalam kondisi suka dan duka. Kebersamaan yang telah Allah anugerahkan membuat mereka semakin dekat dengan Allah SWT. Mereka bersyukur pada Allah atas segala nikmat dan rejeki yang telah Allah berikan. Namun juga tak putus asa dan berikhtiar di jalan Allah saat menghadapi kesulitan.
Bersyukur Akan Kehadiran Pasangan
Mereka selalu bersyukur karena Allah telah mempertemukan dan meniupkan rasa cinta dalam hati masing-masing. Rasa syukur itu juga mereka ungkapkan kepada pasangan yang telah menemaninya. Mereka rajin mengucapkan terima kasih, serta memiliki catatan mengenai hal-hal yang paling disyukuri dari sosok pasangan. Kebiasaan ini akan menghadirkan nuansa positif yang membuat hati senantiasa bahagia dan bersyukur.
Berkomunikasi Layaknya Sahabat
Pasangan muslim yang bahagia selalu menghiasi rumah tangganya dengan canda dan tawa. Layaknya sahabat, mereka saling berbagi pandangan. Walaupun mereka adalah suami dan istri, mereka juga sadar bahwa masing-masing memiliki pemikiran dan kepribadian yang berbeda. Karena itu, mereka akan saling menghormati dan memahami jika ada perbedaan pendapat di antara keduanya. Tidak terbersit keinginan untuk memaksakan pendapat dan kehendak pada pasangan.
Mereka juga selalu bercerita mengenai keseharian yang telah dilalui. Kebiasaan berbagi cerita ini mereka jadikan kebiasaan agar hubungan tetap dekat.
Saling Berfokus pada Kebutuhan Utama Pasangannya
Suami dan istri tidak berfokus pada kebutuhan pribadinya. Mereka justru berfokus untuk memenuhi kebutuhan utama pasangannya. Alih-alih saling menyalahkan, mereka tidak segan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mengatasi permasalahan.
Berusaha Menjadi Penyejuk bagi Satu Sama Lain
Masing-masing tidak berusaha menuntut agar pasangannya memahami dirinya. Justru mereka berlomba untuk menjadi penyejuk bagi satu sama lain. Mereka senantiasa menjaga penampilan di depan pasangan, selalu memberikan senyum dan wajah yang berseri-seri. Masing-masing juga peka jika salah satu merasa sedih atau stres. Berbagai hal dilakukan agar pasangannya kembali ceria. Misalnya memberikan waktu sendiri, menyediakan masakan kesukaan,, dan langkah-langkah mengurangi stres yang sesuai bagi pasangan.
Saling Mendukung untuk Berkembang
Hadirnya pasangan tidak seharusnya menjadi penghalang bagi mimpi dan cita-cita. Masing-masing menyadari bahwa pasangannya memiliki keinginan yang ingin diwujudkan. Karena itu, mereka memposisikan diri sebagai partner yang mendukung perkembangan dan produktivitas masing-masing.
Mereka Memerangi “Musuh” Sesungguhnya
Dua orang berbeda yang dipersatukan tentu tidak lepas dari konflik. Namun, konflik yang mereka hadapi tidak membuat mereka gelap mata dan membiarkannya berlarut-larut. Mereka menyadari bahwa yang harus dilawan bukan pasangan, melainkan syaitan, yang menggoda keharmonisan rumah tangga, serta ego masing-masing.