Ibukota Iran yang ramai bukan yang paling kuno dari kota-kota negara itu, tetapi tetap mengandung banyak situs keagamaan yang menarik yang patut dikunjungi. Mungkin mengejutkan bagi turis asing, Teheran adalah pusat keragaman agama. Di atas banyak situs Islam yang ditawarkan, tempat ini memiliki sejumlah gereja, sinagog, dan tempat ibadah Zoroaster. Di sini kita menjelajahi beberapa yang paling penting.
Imamzadeh Saleh, Tajrish
Terletak di distrik utara kelas atas Tajrish, dengan latar belakang pegunungan Alborz, duduk Imamzadeh Saleh, tempat peristirahatan Saleh, putra Musa al-Khadhim, imam Syiah ketujuh. Karya ubin pixelated dari kubah dan menara biru, meniru gaya Safawi tradisional, menghadap ke jalan-jalan belakang bazar Tajrish. Sebuah situs ziarah lokal, kuil ini menjadi contoh sempurna dari interior cermin yang mempesona yang umum terdapat di masjid-masjid Iran.
Kompleks Masjid Mosalla
Pesaing kuat Iran untuk judul masjid terbesar di dunia, kompleks Mosalla telah dibangun sejak 1990-an. Secara arsitektural di suatu tempat antara zaman modernis dan ruang angkasa, dengan menara setinggi 230 meter dan situs seluas sekitar 650.000 meter persegi, Mosalla adalah perwujudan yang mencolok dari program pekerjaan umum Republik Islam. Tempat ini juga terkenal sebagai tempat Pameran Buku Internasional Teheran yang sangat besar, yang menarik jutaan pengunjung setiap tahun.
Pemakaman Behesht-e Zahra
Behesht-e Zahra adalah kuburan besar yang terletak di selatan Teheran. Ini sangat penting untuk menjadi tempat peristirahatan terakhir dari ribuan tentara dari perang Iran-Irak (1980-1988), yang barang-barang pribadi dan potretnya terkenal disimpan dalam kotak-kotak kaca di atas kuburan mereka. Kuburan adalah contoh mencolok dari praktik berkabung dan mengingat Syiah, dengan anggota keluarga melakukan ritual seperti membersihkan kuburan dengan air mawar, meninggalkan bunga dan membaca bagian-bagian dari Al-Quran.
Kuil Shah Abdol Azim, Shahr-e Rey
Tepat di selatan Teheran, dibangun di atas sisa-sisa kota kuno Rhages, terletak Shahr-e Rey, pusat politik penting jauh sebelum kebangkitan Teheran. Di jantungnya, bersebelahan dengan pasar tradisional, terletak kuil Shah Abdol Azim, keturunan Imam Syiah kedua, Hassan Ibn Ali. Makam itu menarik para peziarah Syiah dari seluruh dunia dan menawarkan halaman tengah dengan atmosfer dan kubah emas yang besar.
Zoroastrian Ateshkadeh
Meskipun Yazd dan Kerman adalah pusat tradisional Zoroastrianisme di Iran, komunitas agama kuno juga memelihara sebuah kuil antara jalan-jalan Jomhuri dan Enghelab di pusat kota Teheran. Di seberang Gereja Armenia St Mary, ateshkade (kuil api) dibangun pada awal abad ke-20, terutama didanai oleh sumbangan dari Bombay Parsis. Di tengahnya membakar api abadi, yang tidak pernah diizinkan untuk padam, dan cenderung terus menerus oleh para imam berjubah putih. Itu juga merumahkan museum menawan komunitas Zoroaster di Teheran.
Katedral St Sarkis
Meskipun kurang kuno dari gereja-gereja terkenal Esfahan, kursi Keuskupan Agung Teheran dari Gereja Kerasulan Armenia sejauh ini merupakan struktur agama minoritas yang paling menonjol di ibukota. Dibangun antara tahun 1964 dan 1970, eksterior betonnya berpadu dengan kelabu lanskap kota di sekitarnya, tetapi interiornya menampilkan warna-warni modern yang mengambil seni tradisional Armenia.
Zurkhaneh-ye Ayatollah Taleghani-Chizar
Tampak bagi pengamat biasa seperti persilangan antara juggling, latihan beban, dan senam, tradisi kuno Zurkhaneh (Rumah Kekuatan) sebenarnya tenggelam dalam mistisisme Syiah. Peserta berdiri di lubang melingkar, sering dikelilingi oleh penonton, dan melakukan serangkaian latihan esoteris, termasuk pirouettes, lunge, dan mengayunkan klub berat. Pada saat yang sama, drum dipukuli dan nyanyian Sufi dibacakan, menunjukkan hubungan yang jelas dari praktik tersebut dengan kebiasaan para darwis berputar Turki. Meskipun sederhana dari luar, Zurkhaneh-ye Ayatollah Taleghani-Chizar adalah salah satu rumah yang paling patut dicontoh dari tradisi kuno ini di Teheran.
