1
Kesehatan Tips

Penyakit Jantung dan Penyebabnya

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Penyakit jantung merupakan penyakit yang banyak di derita oleh manusia di dunia. Salah satu jenis dari penyakit jantung yang banyak diderita yaitu penyakit jantung koroner. Berdasarkan data yang diambil dari AHA (American Heart Association) sebanyak 427.000 operasi jantung koroner dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2004, menjadikan operasi tersebut sebagai operasi besar yang paling banyak dilakukan pada tahun tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa penyakit jantung koroner banyak diderita oleh masyarakat Amerika Serikat pada tahun tersebut dan bisa saja mengalami peningkatan pada tahun berikutnya. Di Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi akibat terdapatnya penimbunan lemak dalam arteri atau arterisklerosis. Selain dapat mengurangi suplai darah ke jantung, aterosklerosis juga dapat memicu terbentuknya trombosis atau penggumpalan darah. Pengumpalan darah ini memblokir suplai darah ke jantung. Jadi, orang yang menderita angina, lebih rentan terkena serangan jantung. Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian di dunia. Di Indonesia sendiri sebanyak 35% kasus kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

Untuk menghindari penyakit jantung koroner hal yang harus kita lakukan adalah berusaha menghindari faktor penyebab penyakit jantung koroner.

Penyebab jantung koroner

Pola Hidup yang Buruk

Penyebab penyakit jantung koroner yang pertama yaitu pola hidup yang buruk. Misalnya kurang berolahraga, sering mengonsumsi makanan berlemak, dan jarang mengonsumsi buah-buahan serta sayur-sayuran.

Kebiasaan Merokok

Penyakit jantung koroner yang berikutnya yaitu merokok. Perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung. Rokok mrngandung karbon monoksida dan kandungan nikotin yang dapat meningkatkan risiko munculnya gumpalan darah serta memacu jantung untuk bekerja lebih cepat sehingga akan makin membebani jantung. Senyawa kimia lain dari asap rokok juga dapat merusak dinding arteri jantung yang akan memicu terjadinya penyempitan. Perokok mempunyai risiko 20-25 persen lebih tinggi untuk menderita penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak merokok sama sekali.

Kadar Kolesterol yang Tinggi

webinar umroh.com

Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Kolesterol terbagi dalam dua jenis, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). Kolesterol jahat mudah menggumpal dan menempel pada dinding pembuluh darah. Karena itu, kadar LDL yang tinggi dapat membentuk plak yang menyebabkan aterosklerosis.

Penyakit Diabetes

Diabetes menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga berpotensi menghambat aliran darah. Maka dari itu, penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung koroner.

Hipertensi

Tekanan darah tinggi dapat menjadi salah satu faktor penyebab tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih keras sehingga jantung dan pembuluh darah akan lebih terbebani. Salah satu faktor pemicu hipertensi adalah konsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi.

Kelebihan Berat Badan

Orang yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas berpotensi mengidap tekanan darah tinggi, cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi, serta lebih berisiko terkena diabetes tipe 2, maka dari itu orang tersebut juga dapat menderita penyakit jantung koroner. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan berat yang tinggi, jantung harus bekerja lebih keras.

Faktor Usia

Faktor berikunya yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner yaitu usia. Semakin tua usia seseorang, makin tinggi risikonya untuk mengidap penyakit jantung.

Jenis Kelamin

Jenis kelamin juga dapat meningkatkan seseorang memiliki risiko terkena penyakit jantung koroner yang lebih tinggi. Dibandingkan wanita, pria memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung. Akan tetapi pada wanita risiko menderita penyakit jantung koroner akan lebih tinggi jika telah mengalami menopause.