1
Muslim Lifestyle

9 Adab Bertamu Menurut Islam

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Berkunjung ke rumah seseorang adalah salah satu aktivitas yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menjalani peran sebagai tamu, ada adab-adab yang harus dipatuhi. Dengan adab yang dicontohkan oleh Rasulullah dan Para Nabi terdahulu, tuan rumah akan merasa dihormati dan nyaman dengan kehadiran kita. Interaksi yang menyenangkan tersebut akan menciptakan hubungan persaudaraan yang lebih erat.

Jika akan bertamu, berikut adab yang diajarkan oleh Islam:

– Mengetuk Pintu Maksimal Tiga kali

Mengetuk adalah tindakan pertama yang dilakukan oleh tamu setiba di rumah seseorang. Sebaiknya tidak mengetuk pintu lebih dari tiga kali. Jika setelah ketukan ketiga tuan rumah tidak juga keluar, bisa jadi tuan rumah sedang tidak ada di rumah, atau ia belum berkenan menerima kedatangan seseorang. Sebagai tamu, kita sebaiknya tidak memaksakan kehendak untuk berkunjung.

– Datang di Waktu Sesuai Undangan

Bila datang ke rumah seseorang karena memenuhi undangan, sebaiknya datang sesuai waktu yang ditentukan. Dengan begitu, tuan rumah bisa mempersiapkan diri dengan baik sebelum menerima kedatangan kita, atau tidak terlalu lama menunggu.

Jika tidak diundang, hendaknya meminta ijin terlebih dahulu sebelum datang ke rumah seseorang.

  • Mengucap Salam

Saat melihat melihat wajah pemilik rumah, ucapkan salam kepada rumah. Dalam Islam, salam adalah doa. Jika bisa mengucapkan salam dengan lengkap, hal tersebut lebih baik dan kita mendapatkan lebih banyak pahala.

– Tidak Mengintip

Seorang tamu hendaknya menjaga pandangan. Ketika masih di luar dan sedang mengetuk pintu, sebaiknya tidak mengintip dari lubang pintu atau jendela, walaupun dalam jendela dalam keadaan terbuka.

Begitu juga saat berada di dalam rumah, sebaiknya tamu menjaga pandangan dan tidak melihat-lihat ke bagian rumah yang menjadi privasi tuan rumah.

webinar umroh.com

– Masuk Rumah setelah Dipersilakan dan Tidak Berlama-lama

Sebaiknya seorang tamu tidak masuk ke dalam rumah sebelum diijinkan. Tunggulah sampai tuan rumah mempersilakan untuk masuk. Jika tidak, cukup utarakan kedatangan dari tempat mengetuk pintu.

Setelah tuan rumah mempersilakan masuk, utarakan kedatangan dengan sopan dan jelas. Ketika maksud kedatangan telah disampaikan dan mungkin urusan telah selesai, kita disarankan untuk segera pulang. Jika tuan rumah menyuguhkan hidangan, pulanglah setelah menyantap hidangan. Adab ini bahkan tercantum dalam Al Qur’an surat Al Ahzab ayat 53. Berlama-lama di rumah orang lain bisa membuat tuan rumah tidak nyaman. Bisa jadi, ia memiliki keperluan lain yang lebih penting.

– Menerima Suguhan yang Dihidangkan

            Saat tuan rumah menyediakan hidangan, terimalah hidangan dengan wajah yang berseri-seri. Nikmati hidangan tersebut untuk menghargai dan menyenangkan hati tuan rumah. Hindari berkomentar negatif terhadap hidangan yang dihidangkan.

– Membawa Hadiah untuk Tuan Rumah

Saat mengunjungi rumah seseorang, sebaiknya bawalah buah tangan yang tidak memberatkan kita. Buah tangan yang kita bawa adalah hadiah bagi tuan rumah. Hadiah bisa membuat hati senang. Dengan begitu, kita bisa mempererat kasih sayang antara sesama muslim. Sebagaimana sabda Rasulullah yang diriwayatkan Al-Bukhari, “Berilah hadiah di antara kalian! Niscaya kalian akan saling mencintai.”

– Jika Menginap, Maksimal Tiga Hari

Ada kalanya kita berkunjung ke rumah seseorang dan harus menginap. Jika hal ini terpaksa dilakukan, sebaiknya menginap tidak lebih dari tiga hari. Menginap lebih lama dari itu akan membuat tuan rumah merasa kerepotan.

Sebagaimana Sabda Rasulullah, “Menjamu tamu adalah tiga hari, adapun memuliakannya sehari semalam dan tidak halal bagi seorang muslim tinggal pada tempat saudaranya sehingga ia menyakitinya.” Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, bagaimana menyakitinya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Sang tamu tinggal bersamanya sedangkan ia tidak mempunyai apa-apa untuk menjamu tamunya.”

– Mendoakan Tuan Rumah yang Memberi Hidangan

            Jika kita menerima jamuan yang baik dari tuan rumah, tidak ada salahnya memberikan doa terbaik kepadanya. Kita bisa mendoakan agar ia diampuni dosanya, dimudahkan rejekinya, dilapangkan hatinya, dan doa-doa lainnya. Doa yang baik akan dikabulkan oleh Allah dan malaikat akan mengaminkan doa tersebut untuk kita.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.