Umar bin Al Khattab, mendengar nama tersebut, pasti kita semua akan langsung tertuju kepada salah satu dari empat khalifah besar selepas Rasulullah SAW wafat. Umar sendiri merupakan khalifah besar yang menggantikan posisi peranan pentinf dari Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk menjadi pemimpin umat Islam pada saat itu.
Umroh.com merangkum, kekhalifahan Abu Bakar hanya berlangsung sangat singkat, beliau hanya menjadi Khalif sekitar 2 tahun 3 bulan. Sebelum beliau wafat Abu Bakar menyerahkan segala urusan yang bersangkutan mengenai kekhalifahan kepada Umar, maka orang-orang yang berada disekitarnya membait Umar sebagai pengganti khalifah yang baru. Abu Bakar tidak mengambil keputusan yang menurutnya salah dengan memilih umar sebagai pengantinya, Abu Bakar menganggap bahwa Umarlah orang yang pantas memikul tugas sebagai seorang khalifah atau pemimpin.
Baca juga: Berakhir Tragis, Inilah Akhir Hidup Umar bin Khattab
Kehidupan Umar bin Khattab
Umar lahir dari keluarga bangsawan, dia pandai membaca dan menulis, yang pada saat itu merupakan sesuatu yang langka. Dia memiliki fisik yang tinggi besar dan memiliki karakter keras dan tegas, sehingga dia sangat disegani dan dihormati oleh penduduk sekitaran Mekkah. Dia juga dikenal sebagai orang yang pemberani, dan sering menyelesaikan peperangan yang terjadi di zaman jahiliyah.
Kehidupan Umar sebelum masuk Islam, dia sering melakukan adat istiadat jahiliyah, antara lain pernah mengubur hidup-hidup putrinya dan seorang peminum berat. Umar juga sangat membenci dan memusuhi orang-orang yang beragama Islam, sebagaimana kebanyakan orang-orang Quraisy saat itu.
Peristiwa Islamnya Umar sangat istimewa, suatu hari dia ingin mencari Rasulullah SAW untuk membunuhnya, lalu di tengah perjalanan ketika ingin menghampiri Rasulullah SAW, dia mendapat kabar bahwa adiknya sendiri yaitu Fatimah telah masuk Islam. Mendengar hal tersebut Umar sangat lah marah, dan bergegas pergi ke rumah adiknya untuk menanyakan kabar tersebut dan membuktikannya sendiri.
Ketika Umar tiba di rumah Fatimah, dia mendengar Fatimah sedang melantunkan beberapa ayat suci Al-Quran. Mendengar bacaan tersebut, umar meminta lembaran yang dipegang oleh Fatimah tersebut, namun Fatimah tidak memberikan bacaan tersebut sebelum Umar mandi. Ketika Umar sudah selesai mandi maka umar meminta lembar bacaan yang dibaca oleh Fatimah tersebut, maka bergetarlah hatinya ketika membaca ayat-ayat awal pada surah Taha.
Ketika selesai membaca surah tersebut, Umar segera bergegas pergi kerumah Rasulullah SAW dan menyatakan bahwa dia ingin masuk Islam. Maka bergemalah takbir keluar dari mulut para sahabat yang hadir pada saat itu. Setelah Umar memutuskan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW, orang-orang Quraisy tidak ada yang berani untuk mengusiknya apalagi menyakitinya, sampai-sampai orang Quraisy pun ragu untuk menganggu umat Islam. Setelah masuk Islam, sikap keras Umar dan kebenciannya terhadap Rasulullah SAW dan tentunya kepada umat Islam mulai berubah menjadi lemah lembut, dan sebaliknya Umar memiliki sikap tegas dan kasar kepada orang Quraisy.
Umar tentunya memiliki kelebihan sikap yang luar biasa yang telah Allah SWT berikan kepadanya, bukan hanya orang-orang Quraisy saja yang takut kepada Umar tetapi setan pun takut untuk bertemu dengan Umar. Pada tahun 622 masehi, Umar ikut bersama Rasulullah SAW dan para pengikutnya yag lain untuk berhijrah ke Yastrib (Madinah). Umar snagat disegani oleh semuanya karena reputasinya pada masa lalu yang memang terkenal sejak sebelum dia masuk Islam. Umar juga dikenal sebagai barisan yang terdepan untuk membela Rasulullah SAW dan agama Islam. Saking kerasnya terhadap orang-orang yang memusuhi Islam, setan pun ikut ketakutan berhadapan lansgung dengan Umar. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya setan benar-benar takut padamu wahai Umar. Tatkala aku duduk budak wanita itu memukul rebana, lalu masuk Abu Bakar, Ali dan Utsman, dia masih memukul rebana, tapi tatkala dirimu yang datang budak wanita itu melemparkan rebanannya.” (HR.Tirmidzi).
Mengenal Sifat Umar bin Khattab
Islam telah mengubah sikap Umar bin Khattab seperti yang sudah dijelaskan diatas, ketika dia masuk Islam, dia berubah menjadi sosok yang penyayang, adil dan sangat membela orang miskin. Dari manusia yang keras menjadi manusia yang lemah lembut hatinya, bahkan air matanya selalu mengalir ketika dia teringat dosa-dosanya yang telah diperbuat selama masa hidupnya. Umar juga selalu berharap bahwa dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT. Setiap malam dia selalu memukuli punggungnya karena dia merasa telah banyak dosa kepada Allah SWT.
Baca juga: Ini Kata Umar bin Khattab soal Pembangunan Infrastruktur
Umar bin Al Khattab adalah manusia yang merupakan hasil didikan Rasulullah SAW akhir zaman. Dia memiliki rasa takut yang luar biasa kepada Allah SWT begitu terlihat jelas, bahkan dia selalu bergetar dan mengggil badannya, serta pucat wajahnya ketika hendak mengambil air wudhu. Ketika ditanya oleh para sahabatnya mengenai kejadian tersebut, Umar menjawab “Tahukah engkau kepada siapa aku akan menghadap sesaat lagi?” semakin dekat waktu shalat, maka semakin bergetar hati Umar, dan degupan jantung hatinya sampai terdengar tiga shaf dari belakang. Begitulah sifat asli Umar bin Khattab dan rasa takutnya kepada Allah SWT. Raja dari segala raja.