SEORANG MAYIT AKAN MEMILIH “BERSEDEKAH” JIKA IA DAPAT KEMBALI HIDUP DI DUNIA
Sebagaimana firman Allah Azza wa jalla
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّد
Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah…
QS. Al Munafiqun: 10
Kenapa dia tidak mengatakan,
“Maka aku dapat melaksanakan umroh” atau
“Maka aku dapat melakukan sholat atau puasa” dll
Berkata para ulama,
Tidaklah seorang mayit menyebutkan “sedekah” kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan imbas baiknya setelah dia meninggal
Maka, dengan mengathui hal ini, tentunya sudah menjadi suatu alasan bagi kita agar perbanyaklah bersedekah, karena seorang mukmin akan berada di bawah naungan sedekahn yang dilakukannya
Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda
Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskan perkara-perkara di antara manusia
(HR. Ahmad)
Dan, bersedekah-lah atas nama orang-orang yg sudah meninggal dunia di antara kalian, karena sesungguhnya mereka sangat berharap kembali ke dunia untuk bisa bersedekah dan beramal shalih, maka wujudkanlah harapan mereka
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian dia mengatakan
Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku tiba-tiba saja meninggal dunia, dan beliau juga tidak sempat menyampaikan wasiat kepadaku. Seandainya dia ingin menyampaikan suatu wasiat, pastilah dia akan mewasiatkan agar bersedekah untuknya. Apakah Ibuku akan mendapat pahala jika aku bersedekah untuknya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun kemudian menjawab, Iya
(HR. Bukhari & Muslim)
Dan, biasakanlah, untuk selalu menanamkan dan juga mengajarkan anak-anak kalian untuk bersedekah
Dan sedekah yg “paling utama” pada saat ini adalah; menyebarkan tulisan yang ada pada postingan ini dengan suatu tujuan dan juga niat untuk bersedekah dalam rangka menyebar sebuah kebaikan.
Karena siapa saja yg mempraktekkan isi dari tulisan pada postingan ini, dan kemudian mengajarkannya untuk generasi-generasi berikutnya, maka pahala-nya akan kembali kepada anda in-syaa Allah.
Oleh:
Syeikh Maher al’Mueaqlyk hafidzahullah (Imam Masjidil Haram)
Jazakumullahu khayran