Setelah dikaji oleh para ulama, seluruh riwayat hadits tentang keutamaan bulan Rajab, maka inilah dua kesimpulan dua ulama besar di bidang hadits,
Ibnu Qoyyim, “Setiap hadits tentang puasa Rajab dan shalat pada sebagian malamnya adalah dusta.” (Al-Manarul Munif hal 96)
.
Ibnu Hajar, “Tidak ada dalil yang shahih tentang keutamaan Bulan Rajab baik keutamaan untuk puasa atau qiyam.” (Tabyinul ‘Ajab hal 11)
.
Dengan demikian, tidak amal khusus di bulan Rajab. Sama sekali. Karena beribadah harus berlandaskan dalil yang shahih. Jika tidak, maka kita termasuk orang-orang yang beramal dengan tanpa ilmu. Sebagaimana yang disifati dalam Al Fatihah dengan kata (الضالين/sesat).
.
Tetapi Bulan Rajab mempunyai keistimewaan seperti yang disampaikan oleh Al Quran. Allah berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. (Qs. at-Taubah: 36)
.
Dari Abu Bakrah radhiallahu anhu bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam saat khutbah Haji Wada’ bersabda, “Sesungguhnya waktu berputar sebagaimana hari penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan berturut-turut: Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab mudhar yang ada di antara bulan Jumadi dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1741 dan Muslim no 1679)
.
Secara bahasa Rajab berarti keagungan, hal ini karena orang-orang Arab dahulu mengagungkan bulan ini sebagaimana syariat juga menjadikannya sebagai bulan haram (mulia). (Ibnu Faris dalam mu’jam maqayis lughah hal. 445)
.
Kini kita berada di Bulan Rajab. Salah satu bulan haram (mulia). Apa yang harus kita lakukan pada bulan seperti ini?
.
Ada dua hal yang harus diperhatikan,
-Jangan berbuat dosa padanya, karena akan dilipatgandakan
Allah berfirman:
فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“maka janganlah kamu menganiaya diri.” (Qs. At Taubah: 36)
.
-Jangan menumpahkan darah padanya
Allah berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ
“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar.” (Qs. Al Baqarah: 217)
.
Poin pertama adalah melakukan kesalahan dan dosa pada diri kita sendiri. Sedangkan poin kedua adalah melakukan kesalahan dan dosa pada orang lain. Keduanya, harus sangat dihindari di bulan mulia ini.
Berarti semangat Rajab adalah: menjaga diri dari dosa.