1
Motivasi Muslim Lifestyle News

Inilah Takut Kepada Allah yang Dilakukan Rasul & Sahabat

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Ummul Mukminin Aisyah ra. pernah menuturkan:
Apabila langit dan angin kencang, wajah Baginda Nabi saw. yang biasanya memancarkan cahaya akan terlihat pucat-pasi karena takut kepada Allah. Beliau lalu keluar dan masuk ke masjid dalam keadaan gelisah seraya berdoa (yang artinya):
.
“Ya Allah..aku berlindung kepada-Mu dari keburukan hujan dan angin ini, dari keburukan apa saja yang dikandungnya dan keburukan apa saja yang dibawanya.”
.
Aisyah ra. bertanya, “Ya Rasulullah, apabila langit mendung, semua orang merasa gembira karena pertanda hujan akan turun. Namun, mengapa engkau tampak ketakutan?”
.
Nabi saw. menjawab:
“Aisyah, bagaimana aku dapat meyakini bahwa awan hitam dan angin kencang itu tidak akan mendatangkan azab Allah? Kaum ‘Ad telah dibinasakan oleh angin topan. Saat awan mendung, mereka bergembira karena hujan turun, padahal Allah kemudian mendatangkan azab atas mereka.” (HR Muslim dan at-Tirmidzi).
.
Masya Allah! Kita sepantasnya takjub dengan rasa takut Rasulullah saw. kepada Allah. Bayangkan, Rasul adalah kekasih-Nya, penghulu ahli surga. Allah mustahil mengazab beliau. Namun, rasa takut kepada Allah sering menyelinap dalam batin beliau di saat-saat awan mendung dan angin kencang.
.
Inilah wujud ketaatan kepada Allah yang sesunguhnya yang dipraktekkan oleh Rasul dan para sahabat.

.
Rasul saw. pernah tidur gelisah sepanjang malam hanya karena siangnya memakan sebutir kurma di rumahnya, yang beliau khawatirkan merupakan kiriman dari orang untuk disedekahkan kepada fakir miskin.
.
Abu Bakar RA pernah memuntahkan kembali makanan yang telah dimakannya, setelah ia tahu bahwa makanan itu berasal dari pemberian seorang paranormal.
.
Khalifah Umar RA pernah menolak keinginan istrinya untuk menimbang minyak kesturi dari Bahrain yang diperuntukkan bagi kaum Muslim hanya karena takut istrinya kecipratan minyak tersebut. Soalnya, ia khawatir mendapatkan hak yang lebih dibandingkan dengan yang seharusnya diterima oleh kaum Muslim lain.
.
Abu Thalhah RA pernah mewakafkan kebunnya hanya karena ia pernah mengingatnya ketika shalat.
.
Imam Abu Hanifah pernah menolak berkali-kali tawaran Khalifah al-Manshur untuk menduduki jabatan hakim agung hanya karena khawatir tidak berlaku adil dalam memutuskan. Padahal saat itu tidak ada ulama lain yang paling mampu berijtihad dan paling wara‘ selain dirinya.
.
Imam al-Ghazali konon pernah menangis hanya karena ketiduran hingga ketinggalan satu kali menunaikan shalat malam.
.
Imam Izzuddin bin Abdissalam pernah menyusuri berbagai wilayah yang jauh hingga ke kampung-kampung hanya karena khawatir orang-orang mengamalkan fatwanya, yang di kemudian hari ia sadari kurang kuat dasar pendalilannya.
.
Demikianlah, orang-orang salih semacam ini, yang memiliki rasa takut yang sangat tinggi kepada Allah, amat banyak jumlahnya pada masa Sahabat, tabi’in dan tâbi’ at-tâbi ‘în.
.
Bagaimana dengan generasi Muslim saat ini? Semoga kita semua bisa termotivasi dari perbuatan mulia Rasul & sahabat yang senantiasa takut kepada Allah.