1
Motivasi Muslim Lifestyle

Inilah Benci yang Baik Menurut Islam

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Iblis adalah mahluk penghulu para pendosa. Iblis diusir dari surga dan dikutuk sampai hari kiamat. Padahal iblis itu pernah beraudiensi dengan Allah. Kalau iman itu sekedar percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, iblis beriman! Iblis juga tidak pernah melakukan dosa besar seperti syirik, durhaka pada orang tua, berzina, mencuri, atau membunuh.
.
Dosa paling awal dari iblis itu cuma dua: sombong & bohong.
.
– Sombong kepada Allah: menolak disuruh sujud ke Adam.
.
Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu”. Menjawab iblis: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. 7:12)
.
Segala macam pembangkangan kepada syari’at akibat meremehkan syari’at atau para pengembannya adalah mengikuti iblis.
.
– Bohong kepada Adam: bilang pohon terlarang itu pohon keabadian (khuldi).
.
“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Rabb kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”. (QS. 7:20)
.
Satu kebohongan akan diikuti kebohongan berikutnya. Kebohongan adalah sengaja menutupi atau mengaburkan fakta untuk maksud tertentu yang melanggar syari’at.
.
Maka marilah kita benci perbuatan dosa itu maupun para pelakunya, yakni tukang sombong maupun tukang bohong.
.
Tapi bolehkah kita membenci? Bukankah agama ini mengajarkan untuk menjauhi kebencian? Bukankah ujaran kebencian juga terlarang dalam aturan negara?
.
Kita bukan hanya boleh tetapi wajib membenci sesuatu karena Allah, artinya kita wajib membenci sesuatu yang dibenci Allah, yaitu kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Di dalamnya termasuk kesombongan dan kebohongan. Demikian juga dengan mencintai. Kita diperintahkan mencintai karena Allah, mencintai sesuatu yang dicintai Allah (keimanan, kesalehan).
.
“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus” (QS. 49:7)
.
Jadi kebencian karena Allah itu jalan yang lurus. Yang penting, kebencian itu tidak boleh membuat kita tidak adil.
.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. 5:8)
.
Wallahu a’lam bis shawab.
.