1
Kesehatan

Terapi Asma Sebagai Salah Satu Langkah Penyembuhan Penyakit Asma

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Salah Satu Langkah Penyembuhan Penyakit Asma

Penyakit asma merupakan penyakit yang terjadi karena terdapat kelainan dalam saluran pernapasan berupa peradangan ataupun kelainan lain yang menyebabkan menyempitnya saluran pernapasan tersebut sehingga asupan oksigen yang dapat masuk ke dalam tubuh kurang. Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit asma. Salah satu cara tersebut yaitu dengan terapi asma yang akan dijelaskan di bawah ini.

Terapi awal asma

Untuk melakukan terapi awal asma dapat dilakukan beberapa hal sebagai berikut:

  • Berikan oksigen sebanyak 4-6 liter per menit
  • Obat agonis B2 (salbutamol 5 mg atau feneterol 2,5 mg atau berbutiran 10 mg) inhalasi nebulasi. Pemberian dapat diulang setiap 20 menit sampai satu jam. Agonis B2 dapat diberikan secara subkutan atau disuntikkan intra vena (iv) dengan dosis salbutamol 0,25 mg atau terbutalin 0,25 mg dalam larutan dekstrosa 5% dan diberikan perlahan.
  • Aminofilin bolus iv 5-6 mg/kg BB. Jika sudah menggunakan obat ini dalam 12 jam
  • Kortikosteroid/ hidrokortison 100-200 mg iv.

Jika terapi awal tersebut berjalan dengan baik, respon yang akan diberikan yaitu:

  • Respon menetap selama 60 menit setelah pemberian obat
  • Pemeriksaan fisik normal
  • Arus puncak ekspirasi (APE) lebih dari 70%

Namun apabila respon yang diberikan tidak baik, maka sebaiknya pasien dirawat di rumah sakit. Selain itu terdapat pula terapi yang dilakukan berdasarkan tingkat keparahan.

Terapi asma untuk berbagai tingkat keparahan

  • Asma ringan, yaitu dengan menggunakan agonis B2 inhalasi/oral sebelum aktifitas atau terpapar alergen.
  • Asma sedang yaitu dengan menggunakan obat anti radang setiap hari dan agnosis B2 inhalasi jika diperlukan.
  • Asma berat dapat menggunakan steroid inhalasi setiap hari, teofilin lepas lambat, atau agonis B2 kerja lama, sterodi oral selang sehari atau dosis tunggal harian dan agonis B2 inhalasi sesuai kebutuhan.

Terapi asma jangka panjang

Asma persisten

Pada asma persisten tidak diperlukan obat pengontrol. Berikan obat pelega berupa bronkodilator aksi cepat (agonis 2 beta inhalasi) serta agonis beta 2 inhalasi atau kromolin sebelum melakukan aktifitas atau terpapar alergen.

Asma persisten ringan

Pada asma persisten ringan berikan obat pengontrol (harian) yaitu inhalasi kortikosteroid 200-300 mg atau kromolin, nedokromil, atau teofilin lepas lambat. Obat-obatan tersebut dapat ditingkatkan hingga 800 ug atau ditambahkan dengan bronkodilator kerja lama terutama untuk penderita asma yang sering mengalami serangan pada malam hari. Jika dibutuhkan obat pelega berikan agonis beta 2 kerja cepat 3-4 kali dalam sehari.

Asma persisten sedang

Pada asma persisten sedang dapat diberikan obat pengontrol (harian) yaitu inhalasi kortikosteroid 800-2000 ug serta bronkodilator kerja lama, terutama pada penderita asma yang sering mengalami serangan pada malam hari. Berikan agonis beta 2 aksi lama dalam bentuk inhalasi atau oral, atau teofilin lepas lambat. Bila diperlukan obat pelega berikan beta 2 kerja cepat 3-4 kali sehari.

Asma persisten berat

Pada asma persisten berat dapat diberikan obat pengontrol (harian) yaitu kortikosteroid 800-2000 ug atau lebih serta bronkodilator kerja lama berupa agonis beta 2 aksi lama dalam bentuk inhalasi/oral, atau teofilin lepas lambat. Selain itu, juga dapat ditambahkan kortikosteroid oral.

webinar umroh.com

Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan diatas, terapi tersebut dapat dilakukan. Namun terdapat hal yang sangat penting yang harus dilakukan yaitu mintalah konsultasi dari dokter jika ingin melakukan terapi seperti yang telah dijelaskan diatas.