Marrakesh adalah salah satu kota terbesar Maroko, Afrika Utara. Marrakesh dibangun pada tahun 1062 M oleh Yusuf bin Tasyfin atau Ibnu Tasyfin dari Dinasti Murabitun. Jika berkunjung ke Maroko rasanya belum sah, kalau belum mengunjungi tempat-tempat yang menjadi pusat kerajaan Islam. Karena, Maroko adalah tempat masuknya Islam ke wilayah Eropa. Orang persia mengenal Marrakesh dengan sebutan Tanah Tuhan. Dan Kota Marrakesh menjadi sebuah simbol kejayaan bagi Maroko.
Umroh.com merangkum, selama berabad-abad, Marrakesh dikenal dengan tujuh orang suci oleh orang-orang yang mengetahui secara rinci kota tersebut. Kebanyakan orang tahu tentang tujuh orang suci yaitu Sabatou Rijal yang terdiri dari Sidi Youssef Ben Ali, Qadi Ayyad, Sidi Bel Abbas, Sidi Ben Slimane, Sidi Abdel Aziz, Sidi Abdullah Ghazouani, Imam Abderahim Souhaili.
Baca juga: Ini Kisah Mengejutkan di Balik Masjid Tertua di India
Mengenal Sosok Pendiri Marrakesh
Sidi Youssef Ben Ali, lahir di Marrakesh pada abad ke-12. Setelah terinfeksi kusta, Ia pergi ke gua tempat ia memberi nasihat tentang berbagai hal selama bertahun-tahun. Beliau wafat pada tahun 1196.
Qadi Ayyad, lahir di Maroko Utara. Beliau merupakan pemimpin agama selama abad ke-12. Salah satu universitas di sana pun diberikan nama Qadi Ayyad. Ia meninggal pada tahun 1149.
Sidi Bel Abbas, yang sering disebut sebagai Santo Pelindung Marrakesh. Dia tinggal di Ceuta pada abad ke-12 dan terkenal karena belajarnya yang hebat serta menjadi pelindung bagi orang miskin. Ia meninggal pada tahun 1204.
Sidi Ben Slimane, adalah seorang pemimpin Sufi dari suku Berber di sebuah desa dekat Essaouira. Pada abad ke-15, ia menghasilkan buku doa. Beliau meninggal pada tahun 1464, di makamkan di dekat desanya. Kemudian dipindahkan ke Marrakesh.
Sidi Abdel Aziz, tinggal di Fes pada abad ke-15. Ia merupakan seorang yang sangat religius. Dia meninggal pada tahun 1508. Makam Sidi Abdel Aziz terletak di Madinah dekat dengan Masjid Ben Youssef.
Sidi Abdullah Ghazouani, seorang pemimpin perlawanan di abad ke-16 ketika Portugis menyerang Marrakesh. Ia meninggal pada tahun 1528, makamnya terletak dekat Masjid Moussaine, tidak jauh dari Jemaa-al-Fna.
Imam Abderahim Souhaili, seorang laki-laki buta dari Malaga di Spanyol yang pindah ke Marrakesh pada abad ke-12. Dia terkenal karena mengetahui seluruh Alquran dengan hati. Ia meninggal tahun 1185 di Marrakesh.
Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda sekarang juga!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Awal Mula Disebut Sebagai Kota Tujuh Orang Suci
Marrakesh menjadi tempat peristirahatan bagi 200 pria bahkan lebih, yang memiliki makna religius dan spiritual termasuk dengan tujuh orang suci tersebut. Mereka dipercayai telah diberkati oleh Allah dengan kebijaksanaan dan kekuatan agama yang luar biasa. Seorang mantan penguasa Maroko, Moulay Ismail, mendorong orang Maroko untuk melakukan ziarah ke kuil di Marrakesh, yang dikenal sebagai Zaouia. Hal utama Moulay Ismail memperkenalkan tempat-tempat suci di Marrakesh adalah untuk bersaing dengan kuil-kuil yang lebih terkenal dari Tujuh Orang Suci tersebut.
Makam itu berisi sisa-sisa tujuh orang Kristen yang masuk Islam setelah mengunjungi Makkah dan bertemu dengan Nabi Muhammad Saw. Makam mereka menjadi populer sebagai ziarah selama berabad-abad sebelum tradisinya perlahan-lahan mereda. Bahkan ada yang memberikan perintah, hari apa saja untuk mengunjungi tempat itu yaitu ada 7 orang suci selama 7 hari dalam seminggu.
Secara tradisional, ziarah dimulai pada hari Selasa dimulai dari Sidi Youssef Ben Ali, Qadi Ayyad hari Rabu, Sidi Bel Abbad hari Kamis, Sidi Ben Slimane hari Jumat, Sidi Abdel Aziz hari Sabtu, Sidi Abdullah Ghazouani hari Minggu, Imam Abderahim Souhaili hari Senin. Letak kuil tujuh orang suci ini pun tersebar di sekitarnya. Tempat tersebut tertutup bagi pengunjung yang bukan orang Islam.