Ayah dan juga bunda atau pun semua calon orang tua, pastinya sangat menghendaki jika anaknya mempunyai karakter yang baik sejak dini. Karakter-karakter baik tersebut bisa berupa sifat yang jujur, santun, lemah lembut dalam bertutur, suka menolong dan berbagai sifat baik lainnya.
Disamping itu, para orang tua juga pastinya begitu menghendaki kalau anak-anaknya mempunyai prestasi yang sangat membanggakan dirinya, bangsa dan agama ini. Dalam postingan kali ini, akan dibahas apa itu karakter termasuk pengertian beserta juga penyebab yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu karakter.
Karena itulah disini kita akan mengupas dan membahas lebih dalam apa itu karakter. Kita memang perlu membahas dan mengetahui tentang apa itu pengertian dari karakter? Berdasarkan penuturan dari wikipidia, karakter sendiri memiliki arti sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya.
Atau bisa juga jika dibuat dalam bahasa yang sederhana, karakter sendiri adalah sifat asli yang ada pada seseorang. Sifat tersebut sudah tertanam pada dalam alam bawah sadar seseorang. Karena itulah karakter biasanya tak jarang yang muncul secara refleks dan juga spontan tanpa disadari.
Contoh sederhananya saja: Apabila ada seseorang yang memiliki karakter buruk, seperti pemarah misalnya. Dengan karakter pemarahnya itu, sifat marah yang ada pada dirinya akan dengan mudah keluar. Meskipun mungkin sesunggugnya dia juga sadar jika sifat pemarah itu tidaklah baik bagi dirinya mau pun orang lain. Namun karena sudah menjadi karakter, maka hal itu menjadi sulit untuk diubah.
Karakter sendiri untuk muncul sebagai sebuah sikap atau perilaku, memang terlebih dahulu tertanam dalam pikiran seseorang. Karakter tertanam dalam pikiran seseorang tentu saja tidak bisa secara instan. Sebelum tertanam dalam pikiran seseorang, tentu pastilah ada proses yang dilalui.
Proses tertanamnya sebuah karakter dalam pikiran seseorang adalah berawal dari sesuatu yang sering kali ia lihat, sering ia dengar, sering ia pikirkan, sering ia lakukan, sering ia yakini, dan juga sering ia ucapkan. Karena itulah lama kelamaan hal tersebut menjadi kebiasaan lalu menjadi karakter.
Sangat penting sekali bagi orang tua untuk dapat memperhatikan tentang masalah karakter ini. Terlebih lagi untuk anak-anak kita yang masih berusia dini. Karena masa-masa kecil adalah masa-masa terbaik dalam pembentukan karakter. Baik itu karakter buruk maupun karakter yang baik.
Disinilah para orang tua haruslah bersikap ekstra hati-hati sekali pada anaknya yang masih berusia sangat dini. Karena pada saat inilah pembentukan karakter pada anak akan terjadi. Dan memang rentan sekali suatu hal akan menjadi suatu penyebab dari karakter yang terbentuk pada anak.
Jika karakter yang terbentuk adalah karakter baik tentu saja sangat beruntung sekali orang tua tersebut dan juga anaknya. Tapi bagaimana jika sebaliknya? Tentunya sangat tidak diinginkan bukan.