1
Kesehatan News

Mengetahui Serangan Stroke Jenis TIA

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Perlu kamu ketahui, jika serangan stroke pada dasarnya memiliki beberapa jenis. Dan yang tidak kalah penting, gejala yang ditimbulkan ketika akan terserang stroke dapat pula bermacam-macam variasinya. Dan yang paling berbahaya, serangan stroke juga dapat datang secara tiba-tiba alias mendadak.

Berdasarkan penuturan dari beberapa dokter, gejala paling lazim yang dapat dilihat dari stroke adalah kelumpuhan yang dialami oleh penderita di bagian-bagian tubuh tertentu. Oleh karena itulah, jika mengalami kelumpuhan di bagian tubuh tertentu, haruslah secepat mungkin ditangani.

Sehubungan dengan masalah tersebut, perlu dicatat jika ada jenis stroke bernama Transient Ischemic Attack (TIA). Serangan jenis ini memang bersifat ringan gejalanya. Namun tetap saja tidak boleh disepelkan. Terlebih lagi hal itulah yang mungkin bisa saja membuat penderitanya jadi sering tidak menyadarinya.

Seorang dokter yang juga menjabat sebagai direktur Umum Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, dr Mursyid Bustami, SpS(K), menjelaskan jika hal ini disebabkan oleh kelumpuhan yang terjadi akibat TIA. Memang serangan TIA ini dapat saja sembuh sendirinya tak lama setelah serangan terjadi.

“Ini gejala stroke yang bersifat sementara kurang dari 24 jam, paling sering hanya beberapa menit dan tidak menyebabkan kerusakan saraf. Mungkin kita sering mendapatkan informasi seseorang kok mulutnya jadi rada miring dan bicaranya cadel tapi kemudian normal lagi, nah ini yang disebut TIA”

“Sekali orang kena TIA sudah sama penanganannya dengan orang yang pernah terkena stroke. Jadi faktor risikonya juga sama. Kalau dibiarkan TIA itu berlalunya akan kearah stroke,” tambah dr Mursyid.

Faktor resiko yang menyebabkan seseorang dapat terkena TIA ini, berdasarkan dari dr Mursyid, di antaranya adalah tekanan darah yang tinggi. Selain itu bisa juga disebabkan karena kolesterol tak seimbang, obesitas, dan diabetes.

Dengan demikian, seseorang sangat dianjurkan untuk mau menerapkan pola hidup sehat dengan olahraga teratur dan makanan bernutrisi seimbang demi mencegahnya.

webinar umroh.com

Terkait dengan urusan gaya hidup, sebenarnya hal itu saja masih dirasakan tidak cukup. Oleh karena itulah, pemakaian obat-obatan juga bisa diterapkan untuk dapat membantu masalah ini. Misalkan saja untuk mengendalikan kadar kolesterol yang ada pada tubuh agar masih di batas aman.

Untuk dapat mewujudkannya bisa dengan cara menggunakan obat-obatan dari golongan statin. Statin adalah obat yang biasa diresepkan oleh dokter untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

“Jangan tunggu sampai terjadi serangan stroke, lebih baik melakukan deteksi dini akan faktor risiko untuk menghindari stroke. Periksakan diri ke dokter untuk mendeteksi adanya faktor-faktor risiko yang dapat dikendalikan,” imbuh dr Mursyid.