Teh adalah minuman yang sangat akrab bagi masyarakat Timur Tengah. Hampir di setiap rumah, selalu tersedia teh. Teh adalah minuman bagi semua usia dan semua kalangan.
Sejarah Masuknya Teh ke Timur Tengah
Di Timur Tengah, kopi memang menjadi minuman primadona di abad 13, saat kopi mulai menyebar dari Ethiopia ke Yaman dan seluruh Timur Tengah. Pada saat itu, kopi adalah minuman nomor satu yang dikonsumsi warga di sana.
Memasuki permulaan abad 19, teh mulai menggeser kedudukan kopi. Kondisi seiring dengan perluasan Kerajaan Inggris dari timur ke arah Timur Tengah. Teh kemudian mulai dikenal di Mesir, Sudan, Iraq, Iran, dan Somalia.
Minuman yang Akrab Bagi Masyarakat Timur Tengah
Teh adalah minuman sehari-hari bagi warga Timur Tengah. Teh dikonsumsi di pagi atau siang hari, atau disajikan saat ada perayaan penting. Kurma biasa disajikan bersama dengan teh. Kurma yang manis berfungsi sebagai pemanis dan penambah rasa bagi teh yang sedang dihidangkan
Bagi masyarakat Timur Tengah, teh bukan hanya sebagai pelepas dahaga. Selain menyehatkan, teh adalah simbol keramahan. Teh sering digunakan untuk membangun hubungan dengan orang lain. Banyak masyarakat Timur Tengah menyajikan teh kepada tamu yang datang ke rumah untuk memberikan sambutan yang hangat.
Di negara-negara Syam (Sekitar Lebanon, Palestina, Suriah, dan sekitarnya), teh biasa disajikan untuk menemani waktu sore warga di sana. Mereka menikmati teh sambil duduk di beranda atau di bawah pohon, sambil berbincang-bincang. Orang-orang yang sedang lewat akan dipanggil untuk diundang menikmati bersama.
Tradisi Teh Masyarakat Timur Tengah
Masyarakat Timur Tengah memiliki tradisi unik dalam menikmati teh. Mereka senang menikmati teh yang dijual sambil bercengkrama dengan orang lain. Penjual teh di Timur Tengah biasa disebut dengan “Sabbabeen il shaii” yang artinya “penjual atau penuang teh tradisional.
Di negara-negara Syam atau Afrika Utara, kita akan menemui banyak penjual teh di pasar atau restoran. Para penjual teh di Timur Tengah identik dengan pakaian tradisional yang disebut Sherwal, atau celana yang longgar, dan tarboosh, topi merah dengan benang tassel yang menjuntai.
Tradisi khas lain dalam menikmati teh adalah Shai Al Hatab, atau teh yang dibuat di atas kayu bakar. Tradisi ini berkembang dari masyarakat Bedouin yang hidup nomaden. Teh yang dibuat dengan cara ini dipercaya memiliki rasa yang lebih nikmat, lho.
Teh Rempah Khas Timur Tengah
Dalam bahasa Arab, teh disebut dengan “Shaaii”. Kata ini berasal dari bahasa Persia, “Jaaii”. Di Turki sendiri, teh disebut dengan “Çay”.
Di negara sekitar Afrika Utara, teh yang populer adalah teh hitam. Beberapa menambahkan daun mint untuk menambah aroma. Seperti di Maroko, yang sangat terkenal dengan teh mint-nya. Sedangkan di sekitar negara teluk, teh yang populer adalah teh susu, atau teh dengan rempah-rempah. Rempah yang biasa digunakan juga beragam, tergantung dari selera orang yang membuatnya. Mulai dari kayu manis, kapulaga, sage, dan sebagainya.