1
News

Halal Park, Ekosistem Bisnis untuk Menyambut Potensi Industri Halal

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Halal Park yang berlokasi di Jalan Pintu Satu Senayan GBK diresmikan Selasa, 16 April 2019, oleh Presiden Joko Widodo. Halal Park ini berupa blok-blok berisi tenant yang berjajar dan membentuk kawasan di sekitar Hall Basketball GBK.

Acara peresmian Halal Park ini dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarmo, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, pejabat lain, serta CEO dan founder HIJUP Halal Park, Diajeng Lestari.

Halal Park ini bisa diakses dari pintu 11 GBK, di seberang Hotel Mulia, Jakarta. Selain terdapat stan yang menjual aneka ragam produk halal, Halal Park juga dilengkapi dengan sarana bermain anak dan musholla.

Diharapkan Menjadi Ekosistem Bagi Pelaku Bisnis Halal

Joko Widodo berharap kehadiran Halal Park diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum. Halal Park ini akan menjadi tempat berkumpul bagi pelaku bisnis industri halal. Halal Park diharapkan dapat menjadi ekosistem bagi pelaku bisnis gaya hidup halal, dari hulu ke hilir. Mulai dari fashion, makanan, minuman, pariwisata, hingga keuangan.

Sudah Diisi Beragam Tenant

Saat ini, Halal Park sudah diisi oleh beragam tenant yang produknya bisa dinikmati pengunjung. Gerai yang ada di Halal Park dibangun dengan konsep sederhana. Sekitar 25 tenant fashion dan kuliner ikut meramaikan Halal Park ini.

Beberapa merk yang membuka stan di Halal Park untuk kategori busana muslim yaitu Hijup, Vivi Zubedi, Jenahara, Diario, Kimi, dan sebagainya. Sementara di stan kuliner, ada Mie Aceh Seulawah, Bread Life, Flip Burger, Donut Gemes, dan sebagainya. Selain itu, ada rumah kreatif yang memfasilitasi UMKM / Mitra Usaha binaan beberapa perusahaan BUMN.

webinar umroh.com

Cikal Bakal dari Halal District yang Lebih Besar

Halal Park ini menjadi embrio bagi pembangunan Halal District atau Halal Park yang lebih besar, yang akan dibangun di lokasi yang sama. Halal District sendiri akan memiliki fasilitas yang lebih lengkap, yaitu exhibition hall dan kawasan wisata kuliner atau busana muslim, dengan dua bangunan utama yang memiliki 3 lantai dan 4 lantai. Rencananya, proses pembangunan ini akan memakan waktu setidaknya dua tahun.

Potensi Tinggi Indonesia dalam Wisata Halal dan Produk Halal

Dalam peresmian tersebut, Presiden Joko Widodo sendiri memastikan pertumbuhan produk halal Indonesia telah berkembang pesat. Global Muslim Travel Index 2019 menyatakan bahwa wisata halal Indonesia berada di urutan teratas.

Indonesia telah dinobatkan sebagai negara dengan wisata halal nomor satu, dan bersaing dengan 130 negara lainnya. Negara-negara yang akan bersaing dengan Indonesia adalah Malaysia, Turki, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Maroko, Bahrain, Oman, Brunei, dan sebagainya.

Presiden juga memaparkan bahwa permintaan  produk halal di 2019 mencapai USD 3,7 triliun. Jumlah ini meningkat pesat dari tahun 2013 yang masih sebesar USD 2 triliun.

Selain adanya peningkatan permintaan produk halal, wisatawan muslim juga meningkat menjadi 140 juta di tahun 2018. Di tahun 2020, jumlahnya diprediksi akan meningkat hingga 158 juta di tahun 2020. Turis muslim dari berbagai belahan dunia ini akan menjadi pasar yang akan dilirik pemerintah. Pemerintah menargetkan kunjungan wisata halal ke Indonesia adalah 5 juta orang.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.