Dalam bahasa Arab, ada ungkapan “jahil” yang artinya bodoh. Kata ini sering kita dengar untuk menggambarkan masa sebelum Rasulullah memberikan cahaya lewat ajaran Islam. Dengan adanya tuntunan dan larangan dari Allah, manusia bisa hidup dengan baik, dan terhindari dari sifat jahil atau bodoh.
Walaupun jaman Jahiliyah sudah berakhir, bukan berarti kita terbebas dari sifat jahil. Jika tidak berhati-hati, kita akan terbawa arus sikap-sikap negatif dan berubah menjadi orang yang jahil. Menurut Muhammad bin Manshur Rahimaullah, ada 6 tanda orang yang jahil, yaitu marah untuk urusan sepele, bicara untuk hal yang tidak bermanfaat, memberi nasihat di waktu yang tidak tepat, menyebarkan rahasia, mudah percaya pada siapapun, serta tidak tahu mana teman atau lawan.
Karena itu agar terhindar dari sifat jahil, lakukan 6 hal di bawah ini.
- Hindari Marah untuk Urusan Sepele.
Tanda pertama orang yang jahil adalah mereka mudah marah untuk hal yang sepele. Karena itu, belajarlah untuk melihat segala permasalahan yang kita hadapi. Lihat apakah masalah tersebut tergolong sepele atau penting. Contoh masalah yang penting adalah persoalan agama, atau permasalahan tersebut memiliki dampak buruk dalam jangka waktu lima tahun. Jika masalah tersebut tidak berdampak dalam waktu lima tahun, lebih baik simpan energi untuk hal yang lebih penting.
- Pastikan Berbicara untuk Hal yang Bermanfaat
Orang yang jahil atau bodoh senang sekali berbicara, sayangnya tidak ada manfaat dari pembicaraannya tersebut. Agar tidak dicap orang yang jahil atau bodoh, pastikan selalu ada manfaat saat berbicara. Jangan terlalu sering berbicara hal yang sia-sia, apalagi sampai melanggar aturan Allah. Misalnya ghibah atau fitnah.
- Perhatikan Saat Memberi Nasehat.
Adalah sebuah kejahilan atau kebodohan jika memberi nasihat tanpa melihat situasi dan kondisi. Nasihat akan masuk ke dalam hati jika disampaikan dalam situasi dan kondisi yang pas, serta adanya hidayah dari Allah SWT. Menasehati dan mengingatkan kebaikan adalah tugas sebagai sesama manusia. Sebagai manusia, tentu saja tugas kita adalah mengusahakan situasi dan kondisi yang pas saat memberi nasehat. Pastikan kondisi emosi kita dan orang yang sedang kita nasehati dalam kondisi tenang. Selain itu, hindari memberi nasehat di depan orang banyak untuk menjaga kehormatan orang yang sedang kita ingatkan.
- Selalu Simpan Rahasia
Suatu hal disebut ‘rahasia’ karena ada alasannya. Karena itu, ketika seseorang menitipkan rahasia kepada kita, jagalah amanah tersebut. Menyebarkan rahasia yang telah diamanahkan adalah salah satu ciri orang yang bodoh atau jahil.
- Pilihlah dengan Baik Orang yang Bisa Dipercaya
Sebagai muslim, tentunya kita dilarang berprasangka buruk dengan orang lain. Akan tetapi, bukan berarti kita bisa mempercayai semua orang. Jika kita membutuhkan bantuan dari seseorang, pastikan untuk mempercayakannya kepada orang yang kita percaya. Terlebih dahulu lihat latar belakang dan rekam jejaknya.
Carilah informasi yang benar dan dari sumber yang tepat. Jika informasi yang kita peroleh membuat kita yakin, barulah ambil keputusan. Terlalu percaya kepada setiap orang akan membuat kita menjadi orang yang jahil atau bodoh. Kita tampak naif dan mudah ditipu.
- Ketahuilah Mana yang Bisa Kita Jadikan Teman
Tidak semua orang bisa dijadikan kawan. Ada orang-orang yang harus kita waspadai, karena dikhawatirkan akan membawa pengaruh buruk bagi kita. Atau lebih parah lagi, ternyata ia adalah orang yang ingin berbuat buruk kepada kita. Orang yang jahil atau bodoh seringkali tidak mengetahui mana teman dan mana lawan. Karena itu, pastikan orang-orang yang ada di sekeliling kita adalah orang baik yang memberi pengaruh positif bagi kita.