Meninggalnya salah seorang dai kondang yaitu ustadz K.H. M Arifin Ilham tentu saja meninggalkan duka yang mendalam bagi kita semua. Apalagi mengingat sosok beliau yang begitu banyak mendakwahkan ajaran-ajaran Islam buat kita semua.
Tapi sebagai umat Islam, tentu saja kita wajib meyakini bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti dialami semua makhluk hidup. Kita semua pasti mengalaminya dan tinggal menunggu waktu.
Lebih dari itu juga, sebagai umat muslim kita juga wajib dapat mengambil hikmah atau pelajaran atas setiap kematian yang terjadi. Termasuk juga atas kematian ustadz Arifin Ilham. Kita wajib untuk dapat mengambil hikmah dan pelajaran positif darinya.
Berikut ada beberapa hikmah dan pelajaran positif yang sekiranya bisa kita ambil atas kematian ustadz Arifin Ilham:
-Mengingatkan kita akan tugas dan tanggung jawab terhadap saudara sesama muslim yang meninggal
Meninggalnya ustadz Arifin Ilham harus dapat mengingatkan kita atas kewajiban kita terhadap sesama muslim yang meninggal. Kewajiban muslim terhadap sesama muslimnya yang meninggal adalah mengurusi jenazahnya, hingga mensholatinya sampai mengantarkannya ke liang lahat.
Apabila waktu dan tempatnya tidak memungkinkan bagi kita untuk melakukannya, paling tidak kita harus mendoakannya dengan tulus agar yang meninggal mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya, diampuni dosa-dosanya dan diterima segala amal kebaikannya.
Karena itulah, sebagai seorang muslim jangan pernah lupa untuk selalu mendoakan saudara-saudara sesama muslim kita yang telah mendahului.
-Memotivasi untuk selalu memaksimalkan ibadah kita
Kematian memang misteri dan kita tak akan pernah tahu kapan terjadi. Ustadz Arifin Ilham meninggal ketika usianya masih sekitar kurang 2 minggu sebelum menginjak setengah abad. Usia yang bisa terbilang masih relatif muda.
Untuk itulah, hal tersebut harus membuat kita sadar kematian bisa terjadi sewaktu-waktu dan kapan saja. Meski umur kita mungkin masih tergolong relatif muda. Karena itulah, sudah seharusnya kita memaksimalkan semua ibadah yang kita lakukan, agar kita senantiasa siap kapan pun kematian menjemput.
-Membuat kita dapat memaksimalkan puasa Ramadhan kita
Ustadz Arifin Ilham meninggal pada bulan Ramadhan yang mulia. Hal itu haruslah menyadarkan kita bahwa tak ada jaminan kita bisa berjumpa lagi dengan Ramadhan tahun depan.
Tak menutup kemungkinan ini merupakan Ramadhan kita yang terakhir. Tak usahkan Ramadhan tahun depan, tak ada jaminan juga kita masih diberi umur sampai akhir Ramadhan tahun ini.
Maka dari itu, kita wajib untuk dapat memaksimalkan puasa Ramadhan kita. Karena umur tidak ada yang tahu, kita pun tak akan pernah mengerti sampai berapa lama kita masih bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan.
-Memotivasi kita untuk selalu menyampaikan ilmu yang bermanfaat
Melihat sosok ustadz Arifin Ilham sebagai pendakwah, da’i, ustadz, atau pun kiai, tentu saja membuat beliau sering menyampaikan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Terutama ilmu agama.
Karena itulah, melihat hal tersebut, sudah sepatutnya kita juga termotivasi untuk selalu menyampaikan ilmu yang bermanfaat. Karena kita juga tahu bahwa ilmu yang bermanfaat pahalanya akan terus mengalir meski pun kita telah meninggal.