Penyanyi wanita pemenang Grammy, Dua Lipa mengunjungi Lebanon untuk mengunjungi pengungsi Suriah baru-baru ini. Penyanyi yang juga merupakan duta UNICEF tersebut tiba di Lebanon pada 15 April 2019 lalu. Ia mengunjungi Lebanon untuk menemui anak-anak dan kaum muda dari pengungsi Suriah.
Dua Lipa Berbincang dengan Anak-Anak dan Remaja yang Menjadi Pengungsi
Ketika berada di Lebanon, wanita dengan sapaan Lipa ini berbincang dengan anak-anak dan pemuda di camp pengungsian. Lipa mencari tahu kesulitan yang mereka hadapi dalam bertahan hidup, memperoleh pendidikan, serta menemukan pekerjaan dan kesempatan-kesempatan lain.
Mengunjungi langsung para pengungsi di Lebanon ini membuka matanya tentang kondisi sebenarnya di lapangan. Dengan mengunjungi dan berbincang langsung, Lipa mengaku bisa merasakan penderitaan mereka, dibanding jika hanya melihatnya dari berita di televisi.
Harapan Anak-Anak Pengungsi Tersebut Menggugah Hatinya
Menurut Lipa, hal luar biasa yang ia temui di sana adalah harapan mereka yang begitu besar. Lipa kemudian bercerita tentang seorang seorang anak berusia 15 tahun bernama Yazee. Lipa bercerita tentang mimpi Yazee untuk bisa kembali ke Suriah dan memulai bisnis jasa make up. Gadis tersebut tetap belajar dan berlatih. Hambatan dan keterbatasan yang ada tidak membuatnya pantang menyerah.
Ada 500.000 Anak dan Remaja yang Menjadi Pengungsi di Lebanon
Lebanon saat ini menampung lebih dari satu juta pengungsi dari Suriah. Sekitar 500.000 di antaranya adalah anak-anak. Banyak dari mereka yang mengalami eksploitasi dan kekerasan, serta masih harus terus berjuang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai.
Dua Lipa Berkunjung ke Camp Pengungsi Palestina
Selain berkunjung ke camp pengungsi Suriah, Dua Lipa juga berkunjung ke Burj el Barajneh, camp pengungsi Palestina. Di sana, ia banyak menghabiskan waktu bersama anak-anak Palestina dan Suriah yang mendapat konseling untuk perkembangan masa kanak-kanaknya.
Kehadiran Dua Lipa sangat berarti bagi pengungsi di sana. Perwakilan UNICEF di Lebanon, Tanya Chapuisat, mengatakan bahwa dukungan dari public figure internasional seperti DUa Lipa mampu membuat anak-anak tersebut bersemangat kembali. Pertemuan Dua LIpa debgan anak-anak membuat mereka memiliki ide-ide dan energi baru untuk menciptakan dunia yang lebih baik. “Kami sangat berterima kasih kepadanya karena telah menguatkan kisah dan mimpi-mimpi anak-anak yang dinaungi UNICEF di Lebanon ini”, ujar Chapusait.
Kunjungan Ini Sangat Personal bagi Dua Lipa
Perjalanan ke Lebanon merupakan hal yang sangat mengena bagi Dua Lipa. Latar belakangnya dengan anak-anak di pengungsian ini juga tidak jauh berbeda. Wanita yang lahir di London tahun 1992 ini memiliki orang tua yang merupakan pengungsi dari Albania. Keluarganya pindah ke London ketika terjadi konflik di negara Balkan pada tahun 1992. Orang tuanya kemudian kembali ke Kosovo saat Lipa berusia sebelas tahun, setelah keamanan dan kesempatan di Albania sudah kembali terjamin.
Lipa merasa beruntung dilibatkan dalam kunjungan ini. Ia berharap anak-anak dan pemuda di pengungsian itu bisa bersemangat mencapai cita-cita dan mimpi-mimpi mereka. Ia berharap anak-anak pengungsi tersebut bisa berada di tempat yang memungkinkan mereka berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri mereka.