Di dalam Agama Islam, memang ada amalan-amalan yang termasuk ke dalam kategori hablumminallah (hubungan manusia dengan Allah). Dan ada juga yang termasuk hablumminannas (hubungan manusia dengan sesama manusia). Nah kedua amalan ini haruslah dilakukan dengan seimbang.
Maka dari itu, lakukanlah semuanya dengan seimbang. Mulai sekarang kita harus menjadi seorang yang baik dalam aspek hablumminallah dan juga hablumminannas. Dengan demikian, kita harus tahu mana-mana saja amalan yang termasuk hablumminallah, dan mana juga yang termasuk dalam hablumminannas.
-Contoh amalan hablumminallah & hablumminannas
Amalan yang termasuk dalam hablumminallah tentu saja adalah amalan yang menjadi hubungan kita secara horizontal kepada Allah semata. Misalkan saja sholat, dzikir, mengaji, puasa, dan lain sebagainya.
Sedangkan amalan yang termasuk dalam hablumminannas adalah amalan yang juga menyangkut hubungan kita dengan sesama manusia dan juga alam sekitar. Misalkan saja bermuamalah, mengajarkan suatu ilmu kebaikan, menyambung silaturrahmi, menjenguk orang sakit, dan sebagainya.
Temukan ratusan paket umroh dari >50 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com.
-Jangan hanya berat sebelah di salah satu
Maka dari itu, seorang muslim janganlah sampai berat sebelah. Berat sebelah disini adalah jika kita hanya dominan di salah satu. Misalkan saja hablumminallahnya sangat kuat dan baik, tapi hablumminannasnya justru kurang. Atau sebaliknya juga. Hablumminannasnya sangat baik kuat, tapi malah justru hablumminallahnya yang kurang.
Karena jika kita menengok fenomena yang ada, tak jarang seorang manusia yang sering berat sebelah di salah satunya. Misalkan saja, ia begitu rajin sholat. Tak hanya sholat wajib, sholat sunnahnya pun seperti shalat tahajjud dan shalat dhuha tak pernah absen. Bahkan sudah haji dan umrohnya pun tak terhitung.
Namun dia hablumminannasnya kurang. Misalkan saja ia jarang silaturrahmi, tidak begitu peduli ketika ada teman dan saudaranya yang sakit dan tertimpa musibah. Yang seperti ini tentu saja tidak baik.
Namun ada pula yang sebaliknya. Ia hablumminannasnya sangat baik. Ia begitu sering silaturrahmi, sering menjenguk teman, saudara, atau pun tetangganya yang sakit. Ia juga begitu care dan peduli terhadap sesame dan sering menolong sesame.
Tetapi hablumminallahnya justru kurang baik. Misalkan saja ia sholatnya masih banyak yang bolong, jarang membaca qur’an, jarang berdzikir, jarang berpuasa sunnah, dan sebagainya. Yang seperti ini tentu saja juga tidak baik.
Jadi sebagai seorang muslim, kita memang dituntut untuk bisa menyeimbangkan semua aspek. Hablumminallah dan hablumminannas kita haruslah sama-sama baik. Jangan hanya berat sebelah di salah satu aspek.
-Hablumminalalam
Bahkan selain hubungan dengan Allah dan sesama manusia, ada juga hubungan dengan alam sekitar yang diistilahkan dengan hablumminalalam. Hubungan dengan alam sekitar pun harus baik. Misalkan saja kita harus senantiasa menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih. Atau kita tidak boleh sampai merusakan alam yang dapat menyebabkan bencana seperti banjir.
Kita juga diwajibkan untuk menjaga makhluk hidup yang lain seperti binatang dan tumbuhan (kecuali binatang-binatang yang diperbolehkan untuk membunuh atau membunuhnya secara terpaksa karena mengancam jiwa kita).
Maka dari itu, mulai sekarang kita wajib menjadi seorang muslim yang bisa menyeimbangkan semua aspek amalan, baik hablumminallah maupun hablumminannas, bahkan juga hablumminalalam. Dengan demikian, insyaaAllah Allah pun semakin ridho dengan amalan, dan kita juga akan menjadi golongan orang yang beruntung. Aamin