1
Motivasi

Waspadalah, Ini Bahayanya Berbicara Sia-Sia

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Dalam Surat Al Hujurat ayat 12, Allah berfirman agar kita menjauhi perkataan yang sia-sia. Dikatakan dalam ayat tersebut bahwa “Wahai orang-orang yang beriman. Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang.”

Bicara Sia-Sia Menjadikan Kita Ahli Neraka

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, dikisahkan suatu hari, Rasulullah didatangi oleh seorang laki-laki yang bertanya, “Ya Rasulullah, sungguh si fulanah itu terkenal banyak shalat, puasa dan sedekahnya. Akan tetapi juga terkenal jahat lidahnya terhadap tetangga-tetangganya”. Maka Rasulullah berkata, “Sungguh ia termasuk ahli neraka”.

Kemudian laki-laki itu berkata lagi, “Kalau si fulanah yang satu lagi terkenal sedikit shalat, puasa, dan sedekahnya. Akan tetapi, ia tidak pernah menyakiti tetangganya”. Rasulullah pun berkata, “Sungguh ia termasuk ahli surga”.

Dari hadis tersebut, yang harus kita perhatikan adalah keutamaan menjaga lisan. Seseorang yang menjaga lisannya agar tidak menyakiti orang lain adalah orang yang kelak akan menjadi ahli surga. Kamukah itu?

Bicara Sia-Sia Menurunkan Iman

Salah satu tanda mukmin yang baik adalah senantiasa menjaga lisannya. Pembicaraan yang sia-sia, yang mengandung pesan jahat, bohong, dan tidak bermanfaat akan menurunkan iman. Bicara yang sia-sia adalah tanda lemahnya iman. Kurangnya iman akan membuat seseorang tidak lagi takut terhadap ancaman Allah bagi mereka yang suka berbicara hal sia-sia.

Berbicara hal yang sia-sia, seperti fitnah dan ghibah, memang bisa menimbulkan efek negatif bagi orang yang menjadi korban (sedang dibicarakan). Akan tetapi, sesungguhnya efek paling berat ada pada orang yang kerap berbicara hal sia-sia. Berbicara hal yang sia-sia dapat melemahkan iman. Semakin sering berbicara hal yang sia-sia, maka iman akan semakin lemah. Inilah yang akan menyebabkan seseorang kehilangan koneksi dengan Allah.

webinar umroh.com

Mencegah Pembicaraan Sia-Sia dengan Banyak Mengingat Allah

Untuk mencegah kita dari berbicara hal yang sia-sia, hendaknya kita memperbanyak mengingat Allah. Lidah, hati dan pikiran yang sibuk digunakan untuk mengingat Allah tidak akan sempat membicarakan hal yang sia-sia.

Jeli Memilih Lingkungan Pergaulan

Melihat berbahayanya berbicara hal sia-sia, para ulama menasehatkan agar kita benar-benar jeli memilih orang yang menjadi teman. Pilihlah teman-teman yang mengerti keutamaan berbicara yang baik, agar kita tidak terjebak dalam pembicaraan yang sia-sia.

Jika sudah berkumpul dengan teman, seringnya kita terlarut dalam pembicaraan yang seru. Berbicara hal yang seru dan menyenangkan tentu diperbolehkan. Akan tetapi, godaan syetan akan selalu ada. Syetan akan menggoda manusia dan mengarahkan kita untuk berbicara hal yang sia-sia. Tanpa sadar, kita akn terjebak dalam keseruan membicarakan orang lain, fitnah, atau topik yang menebarkan kebencian pada sesama manusia.

Melatih Berbicara yang Baik

Agar kita terhindar dari kebiasaan berbicara yang sia-sia, latihlah lisan untuk berbicara hal yang baik. Gunakan waktu sejenak untuk berpikir kata-kata yang positif untuk diucapkan. Selain itu, latihlah melihat sisi baik dari setiap orang dan situasi. Bila perlu, perbanyaklah menyebut kebaikan orang lain daripada membicarakan keburukannya.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.