1
News

Hore! Penguasa Langit Telah Lahir

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Satwa endemik Elang Jawa lahir di Taman Nasional Gede Pangrango atau TNGP. Kelahiran satwa ini pertama kali terpantau pada 13 April 2019. Elang Jawa sendiri merupakan binatang yang identik dengan lambang Indonesia yaitu Burung Garuda.

Lahirnya Sang Penguasa Langit Jawa

Dalam Twitter resmi Taman Nasional Gede Pangrango, video bayi burung berwarna putih tersebut diunggah dengan judul “Lahirnya Sang Penguasa Langit Jawa”.  Saat ditemukan, burung kecil itu baru menetas sekitar 1 hingga 2 minggu. Kesimpulan ini didapat setelah melihat bulunya yang masih berwarna putih seperti kapas.

Menjadi Pertanda Baik

Ditemukannya bayi Elang Jawa ini menjadi pertanda baik bagi Taman Nasional Gede Pangrango. Bayi Elang Jawa ini menjadi tanda bahwa Taman Nasional Gede Pangrango merupakan habitat yang baik bagi Elang Jawa. Lahirnya bayi Elang Jawa ini menunjukkan bahwa ketersediaan makanan di Taman Nasional Gunung Pangrango masih melimpah, dan mereka nyaman untuk tinggal dan berkembang biak di wilayah tersebut.

Atas kelahiran Elang Jawa ini, Taman Nasional Gede Pangrango sangat gembira dan menyambut baik. Salah satu anggota tim pemantau Taman Nasional Gede Pangrango mengaku gembira karena berhasil memantau sarang Elang Jawa beserta dengan anaknya. Kegembiraan tersebut disampaikan oleh Mukti, salah satu anggota tim monitoring di situs resmi Taman Nasional Gede Pangrango.

Walaupun tim pemantau merasa gembira, mereka harus menahan diri agar tidak terlalu sering mendekati sarang Elang Jawa tersebut. Keberadaan manusia yang terlalu dekat bisa mengganggu aktivitas Elang Jawa.

Induk Elang sendiri diketahui masih terus mengawasi sarangnya dari kejauhan. Sesekali, ia mendatangi sarang untuk memastikan kondisi bayinya. Perilaku ini menunjukkan bahwa Elang Jawa sensitif terhadap manusia. Tim pemantau sendiri mengamati sarang Elang Jawa ini dari jarak 60 meter.

webinar umroh.com

Kelahiran Elang Jawa Sangat Penting

Penyambutan terhadap lahirnya Elang Jawa ini merupakan hal yang wajar. Wahju Rudianto, Kepala Balai Besar TNGP, menjelaskan bahwa keberadaan Elang Jawa dan beberapa satwa dilindungi lainnya adalah nilai penting bagi kawasan Taman Nasional Gede Pangrango.

Elang Jawa sendiri merupakan salah satu satwa yang statusnya terancam punah dalam IUCN Red List. Satwa yang dijuluki Penguasa Langit Jawa ini ditetapkan sebagai satwa dilindungi berdasarkan peraturan menteri LHK nomor 106 tahun 2018. Elang Jawa juga merupakan salah satu daftar satwa prioritas di Taman Nasional Gede Pangrango.

Taman Nasional Gede Pangrango sendiri berusaha meningkatkan jumlah populasi Elang Jawa dari tahun 2015 hingga 2019. Upaya tersebut dilakukan dengan menjadikan area Taman Nasional ini sebagai hutan konservasi.

Elang jawa sendiri ditemukan oleh peneliti Belanda di daerah Cimungkid, Sukabumi. Awalnya,  elang ini dimasukkan dalam spesifikasi Elang Brontok. Berdasarkan spesimen Elang Jawa yang dibuat oleh Max Bartels dari Pasir Datar, Cimungkid, Sukabumi, Elang jenis ini kemudian dibuat takson khusus. Untuk menghormati Bartels, takson khusus ini kemudian diberi nama Spizaetus Bartelsi.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.