Beberapa orang tua masih mendidik anak dengan cara memukul. Memukul anak dan menakut-nakutinya dengan ucapan yang keras memang bisa memberikan hasil yang cepat. Anak akan seketika menuruti perkataan dan perintah orang tua saat dipukul atau dibentak. Akan tetapi, ada banyak efek negatif jika orangtua terus-menerus menerapkan cara mendidik tersebut. Di bawah ini adalah 5 akibat jika orang tua terlalu sering memukul anak.
- Memukul Anak Bisa Melukai Perasaannya
Bukan hanya badannya yang sakit. Anak yang dipukul juga akan merasakan sakit di dalam hatinya. Bisa jadi anak tidak akan menunjukkan rasa sakit hati kepada orang tua. Namun jika hal ini sering dilakukan, dan luka di hati anak semakin menumpuk, maka hubungan di dalam keluarga akan terganggu.
- Anak Akan Belajar Hal yang Sama
Anak-anak belajar dengan cara melihat dan meniru. Ketika anak sering dipukul, ia akan belajar bahwa hal tersebut (memukul) adalah hal yang memang wajar dilakukan. Inilah yang akhirnya membuat mereka memiliki karakter yang suka memukul atau membully orang lain yang tampak lemah.
- Mendorong Anak Belajar Berbohong atau Menyembunyikan Sesuatu
Tidak ada orang yang suka dipukul. Selain badan yang terasa sakit, hati juga akan merasakan luka. Anak-anak juga tentunya merasakan ketidaknyamanan tersebut. Jika terjadi terus-menerus, anak-anak akan belajar untuk menghindarinya. Seiring dengan berjalannya waktu, anak yang sering dipukul akan mengembangkan karakter, yang tentunya bukan hal yang positif. Misalnya berbohong atau belajar memendam apa yang ia rasakan.
- Membuat Anak Jadi Sulit Diatur
Perasaan tidak nyaman karena terlalu sering dipukul juga membuat anak-anak mengembangkan karakter pemberontak. Tidak heran jika anak yang sering dipukul jadi sulit diatur. Orang tua jadi semakin sulit mendidik anak agar ia tumbuh menjadi orang yang disiplin.
- Membuat Anak Menjadi Tidak Percaya Diri
Efek lain dari terlalu sering dipukul orang tua adalah muncul sikap rendah diri pada anak. Ia jadi takut menghadapi orang lain dan dunia luar. Akhirnya ia tumbuh menjadi anak yang tidak bisa mandiri dan kurang tangguh.
Melihat banyaknya efek negatif dari memukul anak, sebaiknya orang tua berusaha lebih keras dan belajar untuk meredam emosi serta keinginan untuk memukul anak. Ingatlah bahwa :
- Jika kita mampu memberikan cinta dan kasih sayang pada anak-anak, mereka akan mengembalikan cinta dan kasih sayang yang sama kepada orang tua. Sebaliknya, jika orang tua memberikan hukuman terlalu keras, hingga menyakiti hati dan fisik mereka, anak akan merasa tidak dicintai dan mengira orang tua membenciny. Bukan tidak mungkin suatu saat ia akan mengembalikan hal yang sama, yaitu kemarahan dan kebencian kepada orang tua.
- Ingatlah bahwa memang memerlukan waktu dan usaha mendisiplinkan anak secara positif (tanpa menggunakan pukulan, teriakan, kata-kata kasar). Misalnya melatih anak untuk makan sambil duduk, ketika ia senang berjalan, memang membutuhkan kesabaran. Orang tua harus sabar mengembalikan anak lagi ke tempat duduknya ketika ia mulai makan sambil berjalan. Hal ini memang membutuhkan energi dan waktu yang lebih, jika dibandingkan dengan memukul anak agar ia langsung menuruti perintah anda. Namun jika orangtua berhasil menerapkan pendidikan yang positif, maka anak juga akan berkembang dengan karakter yang positif.