Dalam Islam, adu domba disebut dengan Namimah. Perbuatan ini berarti mengadukan perkataan seseorang kepada orang lain yang akhirnya membawa keributan dan perpecahan bagi kedua belah pihak. Seringnya perkataan yang disampaikan adalah berita atau aib seseorang, yang akan membuat orang yang dibicarakan merasa marah atau malu.
Sebenarnya, Islam memerintahkan kita untuk menjauhi segala hal yang menyebabkan pertikaian, permusuhan, dan perpecahan di antara sesama manusia. Adu domba atau Namimah merupakan salah satu penyebab pertikaian yang sering terjadi di masyarakat.
Ada beragam faktor mengapa orang sampai melakukan adu domba atau Namimah. Pertama, ia menginginkan kejelekan dari pihak yang sedang diceritakannya. Kedua, orang tersebut memang memiliki tujuan memecah belah persaudaraan pada orang yang sedang diadu domba. Di balik itu semua, orang-orang yang mengadu domba merasa akan mendapat keuntungan ketika pertikaian atau perpecahan sampai terjadi.
Ada dua macam orang yang termasuk dalam pelaku adu domba, yaitu Namam, orang yang mendengar berita secara langsung dan kemudian menyampaikannya. Pelaku Kedua adalah Qattat, orang yang mendengar berita dari sumber yang tidak jelas kemudian menyampaikannya.
Karena Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, tentunya adu domba yang mengakibatkan perpecahan adalah hal yang sangat dilarang. Seorang ahli hadis besar, Ibnu Mundzir, menelaskan bahwa menghasut dan mengadu domba adalah haram dan termasuk dosa di mata Allah.
Tidak Akan Masuk Surga
Rasulullah pernah bersabda tentang seseorang yang suka mengadu domba. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda bahwa “Nammam (orang yang mengerjakan namimah atau adu domba) tidak akan masuk surga”. Beliau juga berwasiat kepada Sayyidina Ali Bin Abi Thalib bahwa “Wahai Ali, Saya melihat tulisan pada pintu surga yang berbunyi, surga itu diharamkan bagi setiap orang yang bakhil atau kikir, orang yang durhaka kepada orang tuanya, dan bagi orang yang suka mengadu domba”.
Jangan Ikut Orang yang Suka Mengadu Domba
Dalam surat Al Qalam ayat 10-11, Allah berfirman, “dan janganlah kamu ikuti siapapun yang mengobral sumpah dan suka menghina, suka mencela dan senang mengadu domba dan menyebarkan memfitnah”.
Termasuk Orang yang Paling Buruk
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Rasulullah menjelaskan tentang orang-orang yang paling buruk. Hadist tersebut berbunyi, “Maukah kalian aku beritahu tentang orang-orang yang paling buruk di antara kalian, yaitu orang-orang yang kerjanya mengadu domba atau menghasut, yang gemar mencerai-beraikan orang-orang yang saling mengasihi atau bersahabat, dan yang suka mencari kekurangan pada manusia yang tidak berdosa”.
Berdoalah Memiliki Jiwa yang Mengenal dan Mengasihi
Orang-orang yang memiliki jiwa yang tenang tidak mudah terkena hasutan. Mereka bisa mengenali bahwa orang yang ada di hadapannya adalah saudaranya sendiri, sehingga tidak akan tergoda bertikai dengannya. Karakter dan kondisi kejiwaan manusia sebenarnya ada dua macam, sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah, yaitu “Ruh-ruh atau jiwa-jiwa bagaikan prajurit-prajurit yang siap (untuk damai atau untuk berperang). Jiwa yang saling mengenal akan bersatu saling mengasihi, dan jiwa-jiwa yang saling mengingkari akan bertengkar dan saling bermusuhan”.