1
Motivasi News

Kisah Ini Patut Menjadi Pelajaran Bagi Wanita Dalam Memilih Suami (Part 1)

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Berikut adalah kisah nyata yang pernah dialami oleh seorang wanita yang tinggal di wilayah Arab. Dia adalah wanita yang terkenal shalihah. Ayahnya pun sangat mencintai sosok dan pribadinya.

Suatu ketika, ia pernah mengalami suatu peristiwa. Hal ini berawal dari aktivitasnya di medsos. Di medsos, ia sangat kagum dengan seorang pria yang sekilas terlihat shalih dan pintar. Akunnya banyak mengandung nasehat dan ilmu.

Setiap kali si pria ini memposting, dia selalu memberikan komentar dan sesekalo bertanya. Si pria biasanya menjawab pertanyaannya pada kolom komentar. Namun pada suatu ketika, sungguh tidak biasa yang dilakukan pria itu. Ia mengirimkan DM (Direct Message) dan menjawab pertanyaan si wanita secara langsung.

Si wanita pun senang bukan kepalang. Dia seperti merasa spesial dengan memperoleh DM dari si pria. Dari situ si pria memberanikan diri untuk bertanya nomer hape si wanita. Hingga komunikasi pun berlanjut melalu WhatsApp. Pembahasan pun mulanya tentang agama. Kemudian mulai membahas persoalan privasi dan akhirnya sering curhat.

Setelah sampai sejauh ini, si pria kemudian mulai memberanikan diri melakukan “video call”. Sontak saja si wanita mau menerimanya dengan senang dan bahagia. Karena tidak terbesit sedikit pun prasangka negatif pada diri sang wanita.

Disinilah awal mula tindakan tak dibenarkan si wanita dimulai. Dia sudah berani berbicara dengan sang pria layaknya suami isteri melalui telepon. Saling berbalas dengan kata-kata romantis semu dan cinta berbalut syahwat.

Akhirnya, kedua insan ini pun berhasil ketemu dalam dunia nyata. Suatu ketika, keduanya membuat janji untuk bertemu di salah satu rumah makan. Pada saat itu, si pria mulai mengeluarkan rayuan maut. Beginilah kurang lebih percakapannya :

أتعلمين أنك تختلفين عن كل النساء؟
“Kamu tahu tidak, kalau kamu itu berbeda dengan wanita-wanita lainnya ? ”

webinar umroh.com

Si wanita dengan tersipu menjawab :
هل جربت كل النساء؟
“Apakah kamu pernah mencoba semua wanita?”

Si pria menjawab :
“Sama sekali tidak. Hanya kamu seorang yang pernah kutemui dan kamu sangatlah spesial”

Si wanita semakin berbinar-binar, ia lalu bertanya :
وهل وجدتني كما تخيلت؟
“Apakah aku seperti yangkamu bayangkan ?”

Si pria menjawab :
بل أجمل مما يتخيله بشر وما يتمناه عاشق
“Bahkan lebih cantik dari yang pernah dibayangkan manusia dan diidamkan para perindu”.

Si wanita jadi menjadi semakin kagum pada sosok sang pria tersebut. Dia seolah yakin, bahwa pria tersebut merupakan pria idamannya. Sang wanita seperti sudah melupakan prinsip agamanya.

Sang wanita mestinya menyadari bahwa pada saat si pria ini mulai memperlakukannya seperti isteri sebelum ada pernikahan, maka sesungguhnya dia merupakan pria yang tidak layak dijadikan suami.

(bersambung ke part 2)