Seorang remaja berusia 16 tahun di Swedia menggerakkan teman-teman seusianya untuk bergerak menyadarkan dunia bahaya perubahan iklim. Greta Thunberg, aktivis muda yang menyuarakan bahaya perubahan iklim, ingin agar seluruh kaum muda di dunia sadar bahwa mereka saat ini sedang menghadapi krisis kehidupan.
Kekhawatiran terhadap Dampak Kerusakan Lingkungan bagi Generasi Mendatang
Krisis tersebut sebenarnya tidak disebabkan oleh kaum muda itu, namun nantinya merekalah yang akan mengalami dampak buruk paling banyak. Hal tersebut dinilai Greta merupakan hal yang tidak adil.
Inilah yang membuat Greta berusaha menyadarkan generasi yang lebih tua tentang apa yang telah telah mereka lakukan, serta dampak apa yang diakibatkan bagi generasi yang lebih muda.
Ingin Agar Orang-Orang Dewasa Mendengarkan Pesannya
Apa yang Greta lakukan sebenarnya adalah ekspresi dari rasa marah. Namun ia mengubah kemarahan tersebut menjadi sebuah aksi agar apa yang dikhawatirkannya bisa didengar oleh orang-orang yang lebih dewasa.
Kekhawatiran Gretha diawali saat ia mengetahui tentang krisis yang dialami bumi kita. Kerusakan bumi akibat kenaikan suhu, yang disebabkan beragam industri, membuatnya merasa takut dan khawatir. Ia merasa masih memiliki masa depan yang panjang, dan tidak ingin mendapatkan banyak dampak negatif dari adanya krisis iklim yang terjadi.
Saat itulah Greta mulai mengatakan pada orang tuanya tentang kepeduliannya terhadap hal tersebut. Orang tuanya kemudian menanggapi kekhawatiran Greta dengan meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.
Pernyataan dari orang tuanya ternyata tidak menghentikan langkah gadis itu. Ia kemudian membuat orang tuanya merasa bersalah terhadap gaya hidup yang mereka lakukan selama ini. Langkah ini kemudian membuat orang tuanya berusaha merubah gaya hidup agar tidak menjadi orang yang turut andil dalam perubahan iklim.
Greta sendiri mengubah gaya hidupnya untuk menyelamatkan iklim dunia. Ia memutuskan untuk tidak lagi menggunakan pesawat terbang, menjadi vegan, serta tidak membeli barang-barang baru.
Pertama Kali Berunjuk Rasa di Sekolah
Langkah Greta pertama kali dilakukan di sekolahnya pada Agustus tahun lalu. Ia menggelar unjuk rasa yang diikuti oleh teman-temannya. Langkah pertama tersebut membuat Greta terdorong untuk membuat lebih banyak orang menyadari bahaya perubahan iklim ini.
Tantangan Mengkampanyekan Bahaya Perubahan Iklim
Greta menyadari bahwa bahaya perubahan iklim tidak bisa dirasakan sekarang. Efek negatifnya hanya bisa diketahui di masa depan, jadi saat ini kita semua tidak mengetahuinya. Inilah yang menjadi tantangan bagi Greta. Tidak semua orang akan sadar dengan mudah karena tidak melihat efek negatifnya saat ini. Akan tetapi, Greta berharap apa yang disuarakannya bisa membuat orang-orang di bumi sadar tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Greta percaya bahwa orang-orang tidak berniat jahat dengan meneruskan gaya hidup yang bisa merusak lingkungan dan memperparah perubahan iklim. Mereka hanya tidak tahu tentang efek mengerikan yang akan ditimbulkan jika bumi ini mulai rusak. Inilah yang dilakukan Greta, membangkitkan kesadaran sebanyak mungkin orang tentang bahaya yang akan dihadapi dari krisis iklim bumi.