Ada beragam penyebab anak-anak tidak bisa diatur. Pertama, bisa jadi anak menginginkan perhatian dari orang tua. Ini disebabkan karena ia merasa tidak dicintai atau kurang percaya diri. Alasan lain, anak tidak bisa diatur karena ia sedang merasa tidak enak badan ada rasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman tersebut disebabkan karena anak mengalami masalah pada tubuh atau emosionalnya.
Anak yang tidak bisa diatur bisa saja karena ia mengalami situasi yang sulit di sekolah. Misalnya, karena ia menerima bullying dari teman-temannya, tidak memiliki teman, atau kurang cocok dengan gurunya. Perasaan sedih atas apa yang terjadi dalam rumahnya, misalnya orang tua yang bercerai atau saat keluarga memutuskan pindah rumah, juga bisa menyebabkan anak tidak bisa diatur. Selain itu, anak yang tidak bisa diatur juga bisa disebabkan karena ia terbiasa melakukannya dan tidak ada konsekuensi tegas dari orang tuanya.
Setelah mengidentifikasi penyebab anak tidak bisa diatur, selesaikan penyebab utamanya. Setelah itu, lakukan tiga langkah di bawah ini.
- Membuat Aturan yang Tegas
Peran orang tua bukan saja sebagai sahabat bagi anak. Akan tetapi, orang tua juga harus menjadi pihak yang memiliki otoritas, sekaligus menjaga dan merawat anak-anak.
Membuat aturan yang tegas perlu dilakukan. Anak yang tidak bisa diatur biasanya disebabkan karena ia tidak memiliki pengetahuan yang baik, tentang apa yang salah dan benar. Ajarkan dengan tegas perilaku yang bisa diterima dan sopan, baik untuk ditunjukkan dalam rumah, maupun ketika berada di luar rumah.
Untuk mengendalikan anak-anak yang tidak bisa diatur, orang tua bisa menetapkan beberapa aturan untuk dipatuhi. Aturan yang jelas ini akan memudahkan anak untuk memahami, perilaku mana yang boleh dilakukan, dan mana yang tidak. Misalnya, dengan membuat peraturan bahwa kamar harus selalu dirapikan, atau tidak boleh bermain gadget saat makan malam.
- Ciptakan Rutinitas bagi Anak
Beri anak pemahaman tentang apa yang harus ia lakukan dan apa yang tidak. Mulai dari bangun pagi, hingga saat tidur. Tujuan membuat rutinitas bagi anak ini, adalah agar ia tahu apa yang dilakukan dan mana yang tidak. Jelaskan juga alasan di balik jadwal yang dibuat orang tua.
Jika memungkinkan, ajak anak berunding untuk menentukan jadwal baginya. Ini akan meminimalisir rasa terkekang, sehingga ia lebih mudah mematuhi peraturan yang ia buat sendiri.
- Tetapkan Konsekuensi
Aturan yang telah ditetapkan harus diiringi dengan hadiah atau hukuman. Hadiah diberikan ketika ia berhasil mematuhi aturan dengan baik selama jangka waktu tertentu. Sedangkan hukuman harus diberikan ketika ia melakukan kesalahan atau pelanggaran.
Hadiah diberikan pada anak untuk mengapresiasi perilakunya yang baik dalam mematuhi aturan. Dengan begitu, ia akan memahami bahwa ketika ia berperilaku baik, ia akan mendapatkan hal-hal yang baik. Juga usahakan tidak memberikan hadiah berupa materi atau barang-barang mahal. Cukup berikan hadiah-hadiah sederhana, yang membuat anak belajar tentang pentingnya berperilaku baik. Misalnya dengan memberikannya pelukan atau buatkan makanan kesukaannya.
Dalam memberi hukuman, berikanlah hukuman yang bisa memberikan efek jera kepadanya. Dalam hal ini, bukan berarti orang tua harus menyakiti anak. Hukuman bisa diberikan dengan cara mengambil hak anak untuk memakai internet, televisi, komputer atau melarangnya bermain video game selama berapa hari.