1
Parenting

5 Kesalahan Orang Tua dalam Berkomunikasi dengan Anak

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Hubungan antara orangtua dan anak harus terjalin dengan baik. Meningkatkan hubungan dengan anak tentunya harus dilakukan dengan komunikasi yang baik. Sebagai orang tua, kita dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan baik kepada anak.

Komunikasi yang terjalin dengan baik akan membuat anak memahami orang tua, dan orang tua juga akan memahami anak. Ini akan menciptakan hubungan yang membuat suasana di dalam rumah menjadi lebih harmonis, serta menciptakan anak dengan karakter yang baik.

Jika ingin menjalin hubungan baik dengan anak, sebaiknya hindari melakukan 5 kesalahan komunikasi di bawah ini.

  1. Bicara dengan Nada dan Kecepatan Tinggi

Jika ada dalam kondisi kepepet, orang tua terkadang berbicara  dengan terburu-buru dan nada yang tinggi. Apalagi karena situasi yang mepet itu, mengakibatkan naiknya emosi. Tanpa sadar orang berbicara dengan ekspresi yang mengancam.

Tentu saja cara berkomunikasi ini tidak efektif bagi anak. Anak akan merasa takut sehingga tidak bisa menerima pesan penting yang disampaikan orang tua. Bicaralah dengan kecepatan yang pelan atau sedang. Bila perlu, carilah waktu yang tepat dengan kondisi yang tenang jika ingin menyampaikan sesuatu yang penting.

  1. Tidak Mengenali Karakter Anak

Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda. Perbedaan karakter itu membuat cara berkomunikasi dengan masing-masing anak juga harus dibedakan. Dengan menyesuaikan cara dan gaya berkomunikasi pada anak, pesan yang kita sampaikan akan lebih mudah diterima.

Misalnya untuk anak yang ceria, kita bisa menyampaikan pesan dengan nada yang lebih menyenangkan. Sementara untuk anak yang memiliki karakter sensitif, kita bisa berbicara dengan nada yang lebih lembut.

Selain mempelajari karakter anak, orangtua juga harus mengenal karakter diri mereka sendiri. Ketika seseorang berhasil mengenali dirinya sendiri, ia akan lebih mudah mengidentifikasi kapan dirinya merasa stabil emosinya, atau perilaku apa yang bisa membuatnya senang. Mengenali karakter diri sendiri akan memudahkan orang tua  menyampaikan apa yang ia inginkan, sehingga anak juga lebih mudah menangkap pesan dan mematuhi yang orang tua inginkan.

webinar umroh.com
  1. Sering Membanding-Bandingkan Anak

Karena karakter anak-anak berbeda, kelebihan dan kekurangan mereka pun akan berbeda. Sebisa mungkin, hindari membandingkan anak. Baik antara anak kita dengan anak orang lain, maupun antara kakak dengan adik.

Jika orang tua ingin agar anak memiliki prestasi yang bagus, lebih baik orang tua membantu anak untuk mencari dan mengembangkan potensinya. Dengan begitu, anak jadi lebih enjoy dalam mencapai prestasi sesuai dengan bakat dan minatnya.

  1. Memaksakan Kehendak pada Anak

Orang tua tentunya memiliki keinginan masing-masing. Hal tersebut sangat wajar dan manusiawi. Akan tetapi, menjadi tidak bijak jika orang tua memaksakan keinginan dan kehendak kepada anak. Jika orang tua terlalu sering memaksakan kehendak, maka anak akan rentan mengalami stres.

Lebih baik, perhatikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh anak. Selama yang diinginkan oleh anak adalah hal yang baik, tentunya tidak akan menimbulkan hal-hal yang negatif bagi anak dan keluarga.

  1. Tidak Memperhatikan Perasaan Anak

Walaupun usianya masih kecil, anak memiliki perasaan masing-masing. Sebagai orang tua, kita hendaknya aktif memperhatikan dan mendengar. Perhatikan ekspresi mereka untuk melihat perasaan mereka. Dengarkan cerita mereka agar kita tahu dengan pasti apa yang mereka rasakan.

Ketika kita berhasil memahami perasaan anak, anak akan lebih nyaman berinteraksi dengan kita. Sebagai orang tua, kita jadi lebih mudah untuk menyampaikan pesan dan nasehat kepada anak.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.