1
Parenting

4 Cara Mengatasi Anak yang Suka Membantah

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Anak-anak memiliki karakter yang berbeda. Ada yang manis dan penurut, namun ada juga yang kritis dan senang menanggapi perintah dan nasihat orang tua. Bagi orang tua, anak yang suka menjawab tentu membuat kuwalahan. Apalagi jika sudah mengarah menjadi anak yang suka membantah. Jika anak sudah mulai suka membantah, coba lakukan 4 cara di bawah ini.

  1. Bicara Secukupnya

Untuk anak yang suka membantah,  cobalah untuk membatasi kata-kata yang kita ucapkan. Hindari berbicara terlalu banyak, karena akan membuat mereka tidak mendengarkan dan mendorong untuk tetap membantah ucapan orang tua.

Saat memberikan nasihat, berusahalah untuk to the point dan tidak bertele-tele. Jika anak membantah nasihat atau perintah kita, cobalah untuk menggunakan metode 123.

Metode 123 adalah cara yang bisa digunakan untuk menghadapi anak yang suka membantah. Ketika anak mulai mengajukan bantahan setelah mendengar nasehat atau perintah orang tua, segera ucapkan kata “satu…” (sambil digantung seperti hendak mengucapkan kata “dua”).

Tunjukkan sikap yang tegas saat melakukan metode 123 ini. Cara tersebut membuat anak berpikir dan membaca situasi. Ketika anak telah mengetahui bahwa orang tuanya menghendaki hal yang dinasehatkan, maka ia akan berusaha melakukan yang diperintahkan.

Contohnya ketika anak menolak untuk makan siang karena ingin makan cemilan kesukaannya, sebagai orang tua tentunya kita mengingatkan. Ketika anak mulai membantah, cobalah untuk mulai berhitung. Beri jeda beberapa detik untuk membiarkan anak membaca situasi dan mencerna apa yang orang tua inginkan.

  1. Jangan Ikut Emosional

Anak yang suka membantah biasanya suka memberikan perlawanan terhadap nasihat dengan penuh emosi. Menghadapi anak yang berperilaku demikian, sangat disarankan untuk tidak menggunakan emosi. Misalnya dengan ikut-ikutan marah atau ikut-ikutan menunjukkan nada yang tinggi.

Ketika anak mulai merasakan kemarahan pada diri orangtua, mereka akan berfokus pada hawa negatif tersebut. Inilah yang membuat mereka seakan meluncurkan perlawanan untuk mempertahankan posisinya.

webinar umroh.com

Padahal yang kita inginkan adalah ia menyadari bahwa telah bersikap yang tidak seharusnya. Karena itu, kendalikan emosi dan tetaplah berfokus pada perilakunya yang harus dibenahi. Dengan begitu, anak jadi mendapat kesempatan lebih banyak untuk berfikir dan mengoreksi dirinya sendiri, bukannya sibuk meluncurkan perlawanan dan membantah orang tua.

  1. Tunjukkan Sikap yang Konsisten

Anak sangat mudah menerima dan meniru sikap sikap yang konsisten. Karena itu  berikanlah peringatan sebelum mereka melakukan kesalahan. Misalnya dengan menyampaikan pada anak bahwa kita ingin ia makan siang yang bergizi  baru setelah itu ia bisa makan cemilan saat jam 3 sore. Sampaikan apa yang akan terjadi jika anak tidak menuruti nasehat tersebut.

Sebelum anak mulai membantah, lakukan antisipasi dengan memberikan nasehat yang konsisten. Tunjukan juga pada anak sikap yang ingin dilihat oleh orang tua.

  1. Disiplinkan Mereka dengan Penuh Cinta

Beberapa anak memang memiliki kecenderungan membantah ketika orang tua berusaha mendisiplinkannya. Untuk menghadapi anak yang suka membantah, cobalah untuk menunjukkan metode mendisiplinkan dengan penuh cinta. Bisa jadi, anak akan tetap membantah orang tua. Namun tetap tunjukkan sikap yang baik dan lembut.

Ketika kita tidak bisa mengendalikan diri saat menghadapi mereka, cobalah untuk menghindar sejenak dan menenangkan diri. Menenangkan diri ketika emosi sedang memuncak akan mencegah kita mengatakan atau melakukan sesuatu yang akan menyakiti anak. Jelaskan kondisi ini pada anak. Misalnya, “Mama tadi pergi sebentar karena Mama sedang marah dan tidak ingin menyakiti kamu”. Jika anak merasa dicintai, lambat laun ia akan mudah menuruti nasehat orang tua.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.