Sebagai umat muslim yang meyakini hari akhir pasti sudah tidak asing lagi dengan kalimat shiratal mustaqim. Shiratal Mustaqim diambil dari kata bahasa Arab, yang banyak kita dijumpai kosakatnya di dalam Al quran. Bahkan, kalimat ini berbunyi di setiap umat islam membaca surat Al-fatihah yang berbunyi “ihdinas shiratal mustaqim” yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki makna (tunjukilah kami ke jalan yang lurus). Secara harfiah shiratal mustaqim memiliki makna yaitu “jalan lurus” atau juga bisa ditafsirkan “jembatan yang lurus”. Shiratal Mustaqim adalah jalannya orang-orang yang telah Allah beri nikmat. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman :
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ
“(Shiratal mustaqim) yaitu jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka“ (Al Fatihah:6).
Baca juga: Tambah Pahala Anda dengan Lakukan Hal Ini
Lalu siapakah orang-orang yang telah Allah beri nikmat yang dimaksud dalam ayat di atas? Hal ini dijelaskan oleh firman Allah dalam ayat yang lain:
وَمَن يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَأُوْلَئِكَ مَعَ الذين أَنْعَمَ الله عَلَيْهِم مّنَ النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقاً
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiiqiin , orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (An Nisaa’:69).
Baca juga: Jauhkan Diri Anda dari Neraka dengan Wajib Perintah-Nya, Ini Cara Mudahnya
Selain menunjukkan golongan yang telah berada di atas shiratal mustaqim, Allah juga menjelaskan tentang golongan yang menyimpang dari jalan yang lurus. Dalam ayat ke 6-7 di surat Al Fatihah Allah berfirman :
غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
“(shiratal mustaqim) bukanlah jalannya orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7).
Pengertian Shiratal Mustaqim
Patut kita yakinini bahwa pada saat hari akhir nanti kelak di akhirat seluruh umat manusia akan diperintahkan berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Definisini tepat mengenai shiratal mustaqim ialah jembatan di atas neraka jahannam yang menghubungkan dengan pintu Surga namun sebelum menuju pintu surga tersebut, semua manusia harus bisa melewati jembatan yang digambarkan sebagai jembatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang ini. Seluruh umat Manusia akan terlempar ke neraka jika tidak bisa melewati jembatan itu. Sebaliknya, manusia tersebut akan menikmati indahnya surga jika bisa melewati jembatan itu.
Baca juga: Cara Mudah Menambah Pahala, Semuanya Ada di Sini
“Dan Neraka Jahannam itu memiliki jembatan yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam dari pedang. Di atasnya ada besi-besi yang berpengait dan duri-duri yang mengambil siapa saja yang dikehendaki Allah. Dan manusia di atas jembatan itu ada yang (melintas) laksana kedipan mata, ada yang laksana kilat dan ada yang laksana angin, ada yang laksana kuda yang berlari kencang dan ada yang laksana onta berjalan. Dan para malaikat berkata, Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah. Maka ada yang selamat, ada yang tercabik-cabik lalu diselamatkan dan juga ada yang digulung dalam neraka di atas wajahnya.” (HR Ahmad).
Hadist tentang Shiratal Mustaqim
Dalam keyakinan umat muslim, sebagaimana dijelaskan dalam sumber hukum islam, Al-quran dan Hadist menggambarkan banyak orang yang jatuh ke neraka dan tidak sedikit dari mereka yang bisa melewatinya dalam kedipan mata ataukah secepat kilat. Semuanya, tak lepas dari amal baik atau buruk yang di perbuat kita selama hidup di dunia.
Lantas bagaimana cara agar setiap manusia bisa dengan tenang dan selamat untuk bisa melewati jembatan ini ? Tentu ada cara dan bekal khusus agar kita semua bisa dengan mudah melewati jembatan ini. Bekal yang pertama dan paling utama ialah dimulai dari mengerjakan sholat 5 waktu selama hidup di dunia. Seperti yang kita ketahui sholat merupakan tiang dari agama islam dalam menjalani kehidupan. Selain sholat untuk bisa sampai kepada ujung jembatan shiratal mustaqim (pintu surga) seorang manusia harus bisa menyeimbangkan dirinya melalui amal perbuatan selama hidup di dunia. Serta memaafkan orang – orang yang terbiasa menyakitinya termasuk orang-orang munafik dan bertentangan dengan dirinya.
sejatinya hanya perbuatan baik dan safaat lah yang dapat menyelamatkan manusia dari jembatan shiratal mustaqim.
Demikian pembahasan singkat mengenai jembatan shiratal mustaqim. Semoga Allah swt senantiasa menuntun kita untuk senantiasa istiqomah dalam beribadah dan menjalani kehidupan di dunia sesuai dengan syariat islam. Semoga kita semua senantiasa selamat dan dengan mudah melewati jalan shiratal mustaqim. aamiin