Sebelum menikah, Muhammad SAW dan Khadijah merupakan rekan kerja. Muhammad SAW adalah orang yang membantu Khadijah untuk membawa karavan dagangnya berdagang hingga ke luar negeri. Saat itu, orang yang membantu Muhammad SAW membawa caravan dagang adalah pembantu Khadijah yang bernama Maisaroh.
Di perjalanan Maisaroh menemukan beberapa keistimewaan Muhammad SAW. Mulai dari kelihaiannya dalam berdagang, kejujurannya, serta tanda-tanda kenabian yang ditunjukkan oleh seorang pendeta. Maisaroh kemudian menceritakan hal tersebut kepada Khadijah.
Khadijah yang mendengar cerita Maisaroh itu kemudian mulai tertarik kepada Muhammad SAW. Setelah berkonsultasi dengan sepupunya yang bernama Waraqah, Khadijah kemudian memutuskan untuk menjadikan Muhammad sebagai suaminya.
Khadijah Meminta Bantuan Sahabatnya, Nafisah
Khadijah, yang saat itu mulai tertarik dengan Muhammad SAW, kemudian meminta tolong kepada sahabatnya untuk meminang Muhammad SAW. Sahabat Khadijah yang bernama Nafisah binti Muniyyah ini kemudian menemui Muhammad SAW. Ia menceritakan perasaan Khadijah, serta keinginannya untuk menikah dengan Muhammad SAW.
Percakapan Nafisah dan Muhammad SAW
Dikisahkan saat itu, Nafisah Binti Muniyyah mengawali pembicaraan dengan menyebutkan kelebihan-kelebihan Khadijah pada Muhammad SAW, tanpa menyebutkan nama Khadijah. Nafisah menceritakan berita tentang wanita yang agung, suci, dan mulia. Nafisah mengatakan bahwa wanita tersebut cocok dengan Muhammad SAW.
Ada juga yang meriwayatkan bahwa saat itu, Nafisa memulai percakapan dengan menanyakan mengapa Muhammad SAW belum juga menikah. Muhammad SAW saat itu menjawab bahwa ia belum memiliki uang yang cukup untuk menikah.
Mendengar jawaban Muhammad SAW, Nafisah kemudian bertanya, “Bagaimana jika ada wanita yang kaya raya, cantik, memiliki reputasi baik, dan ingin menikahimu?”. Muhammad SAW kemudian bertanya, “Siapakah wanita tersebut?”. Nafisah kemudian menjawab, bahwa wanita tersebut adalah Khadijah, putri dari Khuwaylid. Muhammad SAW sendiri sempat bertanya-tanya setelah mendengar jawaban Nafisah tersebut. Namun kemudian beliau mengiyakan tawaran dari Nafisah.
Muhammad SAW Menerima dan Meminta Bantuan Paman-Pamannya
Muhammad SAW kemudian mengkonsultasikan rencana tersebut kepada pamannya, Abu Thalib dan Hamzah. Paman-paman Muhammad SAW kemudian menyetujui rencana pernikahan tersebut.
Karena ayah dari Khadijah telah meninggal saat perang Fujjar, maka paman-paman Muhammad SAW menemui Paman dari Khadijah, yaitu Amr Bin Asad. Pertemuan tersebut ditujukan untuk melamar Khadijah secara resmi. Paman Khadijah, Amr Bin Asad, kemudian menerima pinangan tersebut. Kedua keluarga akhirnya bertemu untuk mempersiapkan pernikahan.
Muhammad SAW dan Khadijah Menikah
Khadijah dan Muhammad SAW akhirnya menikah. Dikisahkan saat itu, Khadijah berusia 40 tahun, sementara Muhammad SAW berusia 25 tahun. Khadijah merupakan wanita pertama yang dinikahi oleh Muhammad SAW. Keduanya kemudian menjalani rumah tangga selama 25 tahun, hingga akhirnya Khadijah meninggal dunia. Selama 25 tahun itu pula, Muhammad SAW tidak pernah menikah dengan wanita selain khadijah.