Anak usia 1 hingga 4 tahun biasanya mudah mengalami tantrum. Tantrum adalah ledakan emosi yang dialami anak sehingga membuatnya menangis dengan keras, tidak bisa dikendalikan dan ekspresi emosional lainnya. Sebenarnya anak yang tantrum sedang merasa frustasi karena tidak bisa mengekspresikan apa yang dirasakan. Anak yang tantrum juga sebenarnya ingin agar ia bisa melakukan hal yang diinginkannya.
Hal yang bisa memicu tantrum anak biasanya adalah rasa lapar, lelah, atau keinginan yang tidak tersampaikan. Baik balita laki-laki atau perempuan sangat mungkin mengalami tantrum. Perilaku yang biasa ditunjukkan anak yang tantrum adalah menangis, menghentak-hentakan kaki, berteriak, memukul, menendang, atau campuran ekspresi-ekspresi tersebut.
Menghadapi anak yang tantrum bukanlah hal yang mudah. Apalagi ketika tantrum terjadi di tempat umum. Karena itu orangtua harus memiliki langkah untuk mencegah tantrum pada anak. Di bawah ini adalah cara untuk mencegah anak tantrum di tempat umum.
- Lakukan Persiapan
Anak yang tantrum biasanya disebabkan karena mereka tidak siap menghadapi hal-hal di luar keinginannya. Karena itu ketika orang tua berencana pergi keluar dan mengajak anak, sampaikan sebelumnya. Katakan bahwa kita berencana mengajaknya untuk pergi, misalnya ke toko, pasar, Department Store, atau ke dokter saat. Saat anak diajak pergi, memang akan terjadi perubahan pada rutinitas yang biasa dijalaninya. Karena itu agar anak tidak merasa kaget dan menjadi tantrum di tempat umum, berikan mereka kesempatan untuk mempersiapkan diri sebelumnya.
- Sampaikan Harapan Anda
Ketika orang tua menyampaikan rencana untuk pergi ke suatu tempat, atau rencana-rencana baru lainnya, sampaikan juga pada anak harapan kita terhadap mereka. Beritahu perilaku apa yang ingin kita lihat saat Anda dan anak sampai di tempat tujuan. Misalnya ketika Anda dan anak ingin pergi ke mall, sampaikan padanya “Mama mau ajak adik pergi ke mall, karena Mama ingin belanja. Nanti di sana, adik bantu Mama, ya. Adik juga harus bersikap yang baik, ya, karena ada banyak orang di sana”.
Jika orang tua berencana akan mampir ke tempat lain, sampaikan juga kepada anak agar anak bisa mempersiapkan diri. Sangat disarankan untuk membawa mainan kesayangan anak, agar mereka bisa memainkannya untuk mengalihkan perasaan tidak nyaman.
- Beri Penekanan pada Perilaku Baik Anak
Saat anak berperilaku baik di tempat umum, berikan pujian dan apresiasi kepadanya. Misalnya ketika anak cenderung suka memegang-megang barang di Departemen Store, dan anda sudah menasehati untuk tidak melakukan tersebut, maka perhatikan perilaku anak. Jika kemudian anak menuruti nasehat anda, tidak sembarangan memegang barang di Departemen Store, pujilah ia. Contohnya dengan mengatakan “tadi mama lihat kamu mau pegang tapi nggak jadi, ya. Bagus, Nak. Terima kasih sudah menuruti nasehat mama”.
- Biarkan Anak Melakukan Apa yang Ia Inginkan
Terlalu diatur atau perasaan tertekan bisa membuat anak mengalami tantrum. Karena itu berikanlah kebebasan pada anak untuk belajar mandiri. Misalnya sebelum pergi, biarkan mereka memilih pakaian yang ingin dipakainya, atau memakai bajunya sendiri. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan dirinya, sekaligus membuatnya merasa memiliki kontrol terhadap diri mereka sendiri.
- Bawalah Cemilan
Saat lapar, anak juga bisa mengalami tantrum. Karena itu orang tua disarankan membawa cemilan kesukaan anak saat pergi. Gunanya adalah agar anak bisa mengganjal perutnya ketika ia merasa lapar, sehingga tidak terjadi tantrum di tempat umum.