Bulan Ramadhan adalah bulan di mana segala pahala dilipatgandakan. Di bulan ini, kita disarankan untuk beribadah sebanyak-banyaknya agar mendapatkan rahmat dan ampunan Allah. Kejarlah pahala di bulan Ramadhan dengan lima hal yang dijelaskan oleh Ustadz Nuzul Dzikri di bawah ini.
Memastikan Awal Puasa Berjalan Lancar
Di awal menjalankan ibadah puasa Ramadhan, biasanya syetan akan menggoda umat Islam. Mulai dari mengirimkan perasaan was-was, hingga rasa malas. Akan muncul pemikiran ‘ini adalah hari pertama, jadi tidak mengapa jika masih malas-malasan beribadah’, dan berbagai macam alasan lainnya. Jika muncul pikiran yang membuat malas beribadah seperti ini, yakinlah bahwa itu berasal dari setan, dan jangan biarkan ia menguasai tubuh dan pikiran kita
Cara agar syetan tidak berhasil mempengaruhi kita adalah dengan memastikan bahwa permulaan di awal puasa berjalan lancar. Caranya adalah dengan memperbanyak amal sholeh begitu mulai bulan Ramadhan. Seperti perlombaan lari, start yang bagus sangat menentukan alur perlombaan. Jika kita memulai dengan kecepatan yang bagus, maka kita juga akan mendapat posisi yang bagus hingga di garis finish.
Kebaikan yang kita lakukan akan melahirkan kebaikan lainnya. Amal sholeh yang kita lakukan di hari pertama puasa akan berdampak pada ibadah di hari kedua, dan seterusnya.
Cerdas dalam Beramal Sholeh
Manfaatkan Ramadhan dengan beramal sholeh sebanyak-banyaknya. Ramadhan merupakan bulan yang akan berlalu dengan sangat cepat. Ramadhan akan berlalu begitu saja jika kita tidak memanfaatkannya. Akibatnya, kita tidak akan mendapatkan ampunan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT.
Mengerjakan amalan sebanyak-banyaknya memang tidak mudah. Kita harus beramal sholeh dengan cerdas. Manajemen skala prioritas sangat diperlukan dalam mengerjakan amal sholeh. Kita disarankan untuk mendahulukan amalan wajib dengan sebaik-baiknya, baru kemudian mengisinya dengan ibadah sunnah sebanyak-banyaknya. Perbanyak juga berdzikir, membaca Al Qur’an, dan bersedekah.
Menjaga Hati dan Menanamkan Keikhlasan
Saat beribadah di bulan Ramadhan dan seterusnya, utamakan amalan hati dibandingkan amalan yang bersifat dhohir. Para ulama menekankan agar kita menanamkan keikhlasan saat melaksanakan ibadah puasa.
Puasa adalah ibadah personal antara seorang hamba dengan Allah. Hanya Allah yang tahu niat kita saat menahan lapar dan haus. Jadi ibadah puasa kita adalah urusan kita dengan Allah Allah yang Maha Mengetahui isi hati.
Tanpa diiringi dengan keikhlasan, melaksanakan ibadah puasa tentu akan terasa berat. Hati yang ikhlas akan berdampak pada seluruh tubuh seseorang. Jika seseorang benar-benar beribadah hanya untuk Allah, ia tidak akan merasakan kendala berarti dalam berpuasa.
Jangan Tinggalkan Ibadah Wajib
Jangan karena merasa tidak berenergi saat berpuasa, kita jadi mudah meninggalkan ibadah wajib. Tentu saja hal ini sangat dilarang dan akan membuat ibadah kita sia-sia. Shalat adalah tiang agama. Maka apa yang terjadi jika tiang yang seharusnya kokoh itu runtuh dan tidak berdiri tegak? Posisi sholat ada di atas puasa. Ketika orang yang berpuasa tidak shalat, maka jelas puasanya tidak diterima.
Meninggalkan Segala Sesuatu yang Haram
Perbuatan dosa yang kita lakukan akan sangat berdampak pada amal ibadah kita. Dosa akan menghalangi kita beribadah, dan akan menghalangi kita dari rahmat Allah. Agar lebih maksimal dalam mengejar pahala di bulan Ramadhan, sekuat mungkin tinggalkan sesuatu yang diharamkan, misalnya ghibah, berbohong, mencela, dan berbagai macam dosa besar lainnya.