Kiblat pertama umat muslim adalah Baitul Maqdis di Palestina. Baitul Maqdis sendiri artinya adalah rumah yang suci. Baitul Maqdis merupakan sebutan untuk Masjidil Aqsha dan kompleks sekitarnya. Dalam Al Quran surat Al Isra ayat 1, disebutkan bahwa Masjidil Aqsha dan sekelilingnya merupakan tempat yang diberkahi oleh Allah.
Seorang ahli hadis dan hukum fiqih, Abdullah bin Umar, menjelaskan bahwa Baitul Maqdis merupakan tempat para nabi dan berkumpulnya mereka untuk beribadah. Tidak ada sejengkalpun tanah di tempat itu yang tidak dipakai untuk sembahyang oleh para nabi atau para malaikat.
Ketika Kiblat Berpindah
Saat tiba di Madinah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat shalat dengan menghadap ke Masjidil Aqsha. Hal ini terus dilakukan selama 16 bulan. Hingga suatu hari ketika sedang menunaikan shalat di sebuah masjid di Madinah, turunlah surat Al Baqarah ayat 144. Dalam surat tersebut, Allah memerintahkan umat muslim agar memalingkan wajah ke Masjidil Haram.
Rasulullah sendiri sebenarnya telah lama menginginkan berpindahnya kiblat tersebut. Dalam sebuah riwayat, diceritakan Rasulullah sebelumnya sering melihat ke langit dan berdoa agar Allah berkenan memindahkan kiblat ke Baitullah.
Allah kemudian menjawab doa Rasulullah dalam surat Al Baqarah ayat 144, “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”.
Tempat Singgah Rasulullah Saat Isra’ Mi’raj
Walaupun kiblat telah berubah, umat Islam saat itu tidak lantas mengesampingkan kedudukan Masjidil Aqsha atau Baitul Maqdis. Masjidil Aqsha telah memiliki posisi tersendiri bagi umat Islam. Masjidil Aqsha bahkan tercantum dalam Al Qur’an sebagai tempat yang mulia. Saat Isra Mi’raj, Nabi Muhammad juga diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.
Peristiwa Isra Mi’raj ini terjadi pada tahun ke-9 sejak Muhammad SAW diangkat sebagai Rasul. Saat itu, Rasulullah Muhammad SAW didampingi oleh malaikat Jibril melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, untuk kemudian naik ke Sidratul Muntaha dan menerima perintah sholat.
Diperluas Setelah Rasulullah Wafat
Setelah Rasulullah Muhammad saw wafat dan Umar Bin Khattab naik menjadi khalifah, Masjidil Aqsa pertama kali mengalami pengembangan. Tepatnya pada tahun 638 Masehi. Pembangunan Masjid Aqsa terus berlanjut hingga kepemimpinan Al Walid. Saat itu, kubah Masjidil Aqsa mulai dibangun, beserta dengan bangunan di sekelilingnya. Pembangunan dilakukan karena semakin banyak jamaah yang datang ke masjid itu.
Walaupun Masjidil Aqsha mengalami pembangunan, namun bentuk dasar masjid ini tidak berubah. Masjid ini tetap memiliki dasar bangunan yang sama, yang usianya sekitar 13 abad.