Mulut yang berkerut, pandangan mata yang tajam, serta raut wajah yang muram dan cemberut, atau diam seribu bahasa, adalah ciri-ciri anak yang sedang ngambek. Saat anak ngambek, sebagai orang tua tentu kita bertanya-tanya apa yang ia rasakan. Bahkan tidak jarang, jika anak suka ngambek, orang tua akan merasa frustasi.
Anak yang suka ngambek sebenarnya sedang kesulitan mengutarakan apa yang dirasakannya. Ia merasa tidak bisa mengutarakannya karena beberapa faktor, sehingga memilih untuk ngambek untuk mengekspresikan dirinya. Jika anak suka ngambek, coba lakukan 6 hal ini.
- Perbanyak Menghabiskan Waktu dengan Anak
Anak yang ngambek biasanya disebabkan karena ada masalah yang sedang dihadapinya. Untuk mengurangi sikap ngambekan ini, orang tua harus memastikan memberikan kasih sayang dan memastikan keamanan bagi anak. Habiskan waktu yang berkualitas dengan anak. Ketika anak menerima cinta dan kasih sayang dari orang tua, anak akan merasa bahagia dan mudah mengutarakan isi hatinya. Kondisi ini akan meminimalisir kebiasaan ngambek anak.
- Menjaga Kondisi Rumah Terasa Hangat, Aman, dan Menyenangkan
Hangat yang dimaksud adalah di mana masing-masing anggota keluarga memperlakukan satu sama lain dengan kasih sayang. Cara menjaga agar rumah terasa menyenangkan adalah dengan memberikan kasih sayang dan perhatian. Bukan hanya kepada anak, namun masing-masing anggota keluarga juga harus menunjukkan hal demikian. Hindari perdebatan sesama anggota keluarga. Jika anak tampak ngambek, tunjukkan perhatian dan kelembutan pada mereka.
Ketika rumah terasa nyaman dengan kasih sayang dari masing-masing anggota keluarga, anak akan lebih mudah mengekspresikan dirinya. Ia akan merasa aman dari sikap menghakimi yang membuatnya merasa takut dan terkekang.
- Dorong Anak untuk Mengutarakan Apa yang Dirasakannya
Jangan biarkan anak yang sedang ngambek. Dekati anak yang ngambek, dan dorong untuk mengutarakan apa yang sedang ia rasakan. Dengan mengekspresikan permasalahan lewat kata-kata, anak akan merasa lebih lega, dan orang tua jadi memahami apa yang diinginkan anak. Sampaikan pemahaman pada anak, bahwa orang tua juga ingin melakukan sesuatu agar ia merasa nyaman dan tidak marah.
- Hindari Bereaksi Berlebihan
Ketika anak sedang ngambek, hindari bereaksi berlebihan. Misalnya terlalu memarahinya, atau malah terlalu memberikan perhatian. Jika orang tua terlalu keras, anak akan semakin takut mengekspresikan apa yang ada di dalam benaknya. Sementara jika orang tua terlalu menuruti dan memperhatikan secara berlebihan, anak akan terbiasa ngambek untuk memenuhi keinginannya.
- Jangan Buat Anak Stress
Anak yang ngambek bisa disebabkan karena merasa stress. Usahakan untuk tidak menempatkan anak pada kondisi yang membuatnya stress. Misalnya terlalu memasang ekspektasi tinggi pada anak, sehingga ia tidak memiliki banyak waktu untuk bermain. Dorong anak untuk menyeimbangkan waktu belajar dan bermainnya. Hindari juga terlalu sering marah-marah di depan anak agar ia tidak mudah stress.
- Pastikan Asupan Makanan Anak
Penyebab anak yang suka ngambek bukan hanya perilaku orang-orang di sekelilingnya. Asupan makanan yang tidak seimbang juga bisa berimbas pada naik-turunnya mood anak. Pastikan asupan makanan anak setiap hari mengandung nutrisi yang seimbang. Penuhi kebutuhan nutrisi, vitamin, dan mineral yang bisa menjaga kesehatan badan serta psikologisnya.
Studi para ilmuwan menyatakan bahwa vitamin B dan asam lemak sangat baik untuk anak yang suka ngambek. Kekurangan zat tersebut bisa mengganggu kinerja syaraf sehingga membuat mood anak berubah tiba-tiba. Penuhi asupannya dengan memberikan buah dan sayur, yang kaya vitamin B; serta ikan-ikanan yang kaya asam lemak.