Semenjak diangkat sebagai Rasul, Muhammad SAW mulai berdakwah di Mekkah. Dakwah dimulai dengan sembunyi, sampai kemudian dilakukan secara terang-terangan. Akan tetapi, dakwah beliau tetap mendapat banyak tentangan dari kaum Quraisy saat itu. Inilah 5 alasan mengapa dakwah Nabi Muhammad ditolak kala itu.
- Takut Kehilangan Pengaruh
Kaum kafir kala itu menentang Rasulullah dan menolak Islam karena takut akan kehilangan kekuasaan dan pengaruh. Mereka takut jika banyak orang yang menjadi pengikut Rasulullah, maka tidak ada lagi kekuasaan dan pengaruh yang dahulu dimiliki mereka. Misalnya seperti Abu Lahab, Ummu Jami. Uthbah bin Rabi’ah, Al-Walid bin Al-Mughirah, dan sebagainya.
- Takut Kehilangan Harta dan Status Sosial
Ada juga orang-orang yang menolak karena faktor ekonomi dan status sosial. Mereka takut jika memeluk Islam, semua harta dan status yang selama ini ada pada diri mereka menjadi hilang. Misalnya saja Umayyah bin Khalaf. Ia adalah orang yang menyiksa Bilal bin Rabah saat masih menjadi budaknya karena memeluk Islam.
- Tidak Ingin Meninggalkan Agama Nenek Moyang
Para kafir Quraisy menolak ajaran Rasulullah karena tidak ingin meninggalkan agama yang diajarkan oleh nenek moyang mereka. Mereka tidak sudi memeluk Islam karena merasa agama nenek moyang mereka lebih benar dan lebih baik. Padahal ajaran nenek moyang yang dimaksud adalah menyembah berhala yang tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka yang tidak sudi meninggalkan agama nenek moyang lalu menentang Rasulullah misalnya adalah Abu Jahal dan al-Ash bin Wail.
- Ada Sifat Iri, Dengki, dan Angkuh
Ada pihak yang tidak diterima dengan diangkatnya Muhammad SAW sebagai Rasulullah. Mereka merasa lebih pantas dan lebih berhak menerima risalah kenabian dibanding Muhammad. Contohnya adalah Al-Walid bin Al-Mughirah dan Musailamah Al-Kadzdzab. Al Walid bin Al-Mughirah sendiri merasa lebih tua dan lebih kaya dari Muhammad, sehingga merasa menjadi orang yang pantas menerima nubuwwah (kenabian). Sedangkan Amr bin Abd Wudd tidak mau menjadi pengikut Muhammad SAW karena usianya jauh lebih tua. Ia merasa umurnya jauh lebih tua (kala itu usianya 100 tahun), dan merupakan seorang mantan ksatria.
Ada juga Salam bin Misykam, Ka’ab bin Asad, Huyay bin Akhthab, dan Ka’ab bin Al-Asyraf yang merasa dengki kepada Rasulullah. Mereka tidak senang karena Allah mengutus nabi dari bangsa Arab, bukan dari umat Yahudi seperti mereka.
Perasaan dengki juga disebabkan karena Muhammad SAW berhasil menyatukan kabilah Aus, Khazraj, dan lainnya. Hal ini dirasakan oleh Sallam bin Abu Huqaiq yang merasa dengki dan benci kepada Rasulullah.
- Tidak Mempercayai Islam
Alasan kaum kafir menolak ajaran Rasulullah adalah karena mereka tidak mempercayainya sebagai ajaran yang benar. Contohnya Ubay bin Khalaf yang tidak percaya dengan hari kebangkitan. Mereka menganggap bahwa ajaran tersebut tidak logis dan merupakan khayalan. Mereka yakin bahwa kehidupan yang ada adalah di dunia saja.
Bahkan ada yang menganggap Muhammad SAW adalah seorang dukun, sehingga tidak mempercayai kenabian dan kerasulan beliau. Misalnya adalah Syaibah bin Rabiah, yang merupakan seorang Nashara.