Ratu Wushu, Lindswell Kwok yang meraih medali emas di Asian Games 2018 lalu, adalah seorang mualaf. Lindswell Kwok mulai mencari tahu tentang Islam pada tahun 2015. Ketertarikan bermula saat melihat teman-temannya sesama atlet, misalnya Juwita Niza Wasni dan Achmad Hulaefi. Dari situlah Lindswell kemudian mencari tahu sendiri tentang Islam.
Sempat Berprasangka Negatif Terhadap Islam
Dikutip dari Wolipop, Lindswell mengaku bahwa ia dulu bukanlah orang yang memiliki pandahan positif terhadap Islam. Ia kerap menemui beberapa oknum yang membuatnya salah paham terhadap agama tersebut. Bahkan ia sering bertanya-tanya seperti apa sebenarnya agama Islam.
“Kan ada orang yang ‘oh, semua agama itu sama’. Kalau aku mempertanyakan. Di Indonesia juga banyak oknum-oknum yang membuat Islam ini terlihat berbeda. Dulu aku mempertanyakan, ‘kok gini, sih Islam?'”, jelasnya.
Pikirannya Berubah Setelah Mempelajari Islam Lebih Dalam
Namun semua anggapan buruk itu berubah seiring banyaknya informasi tentang Islam yang diperoleh Lindswell. Setelah ia mempelajari Islam lebih dalam, Lindswell sadar bahwa Islam sebenarnya merupakan agama yang sangat indah. “Sebenarnya Islam sudah lengkap, semuanya ada di Al Qur’an. Panduan hidup kita. Semuanya ada di situ, sudah lengkap”, jelas Lindswell.
Mulai Terketuk Setelah Melihat Rekannya Shalat
Lindswell merasa mulai terketuk ketika melihat Niza, sahabatnya sesama atlet, yang melakukan ibadah Shalat. Saat itu, Lindswell melihat shalat sebagai sebagai sebuah kenikmatan karena umat muslim memiliki tempat mengadu. Lindswell mengenang, “Nah, pas lihat Niza sholat itu, ‘enak yah Shalat, kayak ada tempat ngadu. Abis shalat tenang lagi, bebannya berkurang”.
Proses Panjang Menjadi Mualaf
Lindswell pun mulai berpikir dan menimbang. Setelah melalui proses pemikiran yang mendalam, Lindswell akhirnya memutuskan memeluk agama Islam.
Akan tetapi, keputusannya itu tidak berjalan lancar. Ia harus menghadapi keluarganya, sehingga ia merasa belum berani membuka identitas agamanya. Lindswell akhirnya memutuskan untuk sembunyi-sembunyi dari keluarganya, bahkan dari pelatihnya juga.
Di awal-awal ia memeluk Islam, Lindswell harus sembunyi-sembunyi untuk shalat. Saat Ramadhan, ia tetap tidak membuka bahwa ia sudah memeluk Islam, sehingga harus berlatih seperti atlet lainnya yang tidak berpuasa.
Tantangan Besar dari Keluarga
Akan tetapi, tantangan paling berat yang dirasakannya berasal dari keluarga. Sebagai anak bungsu yang dekat dengan ibu, Lindswell takut membuat ibunya sedih. Inilah yang kemudian mendasari keputusannya untuk sembunyi-sembunyi di awal setelah memeluk Islam.
Kesedihan Lindswell bertambah ketika ia harus menerima komentar negatif dari netizen. Netizen yang saat itu dirasa hanya mengetahui cerita sepotong saja, banyak memberikan komentar negatif kepadanya. Lindswell merasa sedih, namun ia juga merasakan kesedihan ibunya. Ibunya sedih karena merasa tidak lagi mengenal anaknya, dan bertambah sedih pula karena anaknya menerima perkataan negatif dari netizen.
“Dia (ibu) belum bisa menerima aku, tapi nggak menerima kata-kata orang. Jadi sedihnya di situ”, kenang Lindswell.
Hubungan Sudah Membaik
Lindswell mengaku sempat mengalami perang dingin dengan keluarga. Akan tetapi, kini ia dan keluarga di Medan, tempat asalnya, sudah menjalin komunikasi yang baik. Keluarga suaminya, Ahmad Hulaefi, juga mendukung Lindswell untuk tetap menjaga hubungan baik dengan keluarganya di Medan. Kini, Lindswell sudah merasa lebih lega.